SANTRI SEHAT MENTAL” UNTUK MENANGGULANGI PENYAKIT MENTAL DAN PENYIMPANGAN PERILAKU REMAJA DI PP. ASSALAFI AL-FITHRAH

Authors

  • Nur Azizah A. S Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Moch. Dwikoryanto Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Nur Adinda Putri Dewanggi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Farahtalita Zuhro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Khadijah Khairul Bariyah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37603

Keywords:

Santri Sehat Mental; Penyimpangan Perilaku; Pondok Pesantren; Remaja; PP. Assalafi Al-Fithrah

Abstract

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, sosial, maupun intelektual. Kualitas kehidupan dalam usia remaja hingga usia dewasa awal dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mentalnya. Pemahaman terkait pentingnya kesehatan mental pada santri masih pada tahap yang rendah. Hal ini ditunjukkan dari minimnya diskusi atau kegiatan forum yang membahas aspek kesehatan mental di lingkungan pesantren. Oleh karena itu, pencegahan dan intervensi pada kesehatan mental masa remaja sangat penting untuk kesejahteraan, terutama untuk dapat melakukan transisi yang sehat menuju masa dewasa. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan wawasan para santri tentang Kesehatan Mental dan bagaimana cara penanganannya apabila ada santri yang terdeteksi mengalami gangguan mental dan melakukan penyimpangan perilaku di lingkungan sekitarnyaMetode yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada mitra binaan PP. Assalafi Al-Fithrah Surabaya. Sebelum pemberian materi penyuluhan, dilakukan pemberian kuesioner pre test selama 5 menit untuk para peserta. Dilanjutkan dengan pemberian materi dengan topik Santri Sehat Mental dan tanya jawab selama kurang lebih 45 menit, dan setelahnya dilakukan pemberian kuesioner post test selama 5 menit. Hasil pre dan post test dinilai, dilakukan pengolahan data, serta evaluasi. Hasil kuesioner pre dan post test dengan topik Santri Sehat Mental menunjukkan bahwa kuesioner post test mengalami peningkatan daripada kuesioner pre test. Sehingga ini bisa diartikan adanya peningkatan pemahaman dan adanya perubahan sikap terhadap para peserta setelah mengikuti sesi penyuluhan pengabdian masyarakat.

References

Agusthia, M., Muchtar, R. S. U., & Ramadhani, D. (2023). Pengaruh Edukasi Teen Mental Health First Aid terhadap Tingkat Pengetahuam Remaja dalam mengurangi Gangguan Masalah Kesehatan Mental di SMAN 3 Batam. Majalah Ilmiah Warta Dharmawangsa, 17(1).

Ayu Rianti, S., & Hidaya, N. (2020). Peran Agama dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja. In Jurnal Manthiq.

Cahyaningtyas, R. (2019). A Correlation Study of Vaginal Hygiene Behaviors and the Presence of Candida sp. in Bathroom Water with Pathological Leucorrhea in Female Students of Islamic Boarding School in Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), 215–224. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i3.2019.215-224

Dalsgaard, S., McGrath, J., Østergaard, S. D., Wray, N. R., Pedersen, C. B., Mortensen, P. B., & Petersen, L. (2020). Association of Mental Disorder in Childhood and Adolescence With Subsequent Educational Achievement. JAMA Psychiatry, 77(8), 797–805. https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2020.0217

Fitria, Y., & Efendi, A. (2022). Psikoedukasi Upaya Mencegah dan Melawan Pendungan (Bullying dan Cyberbullying) di SMP Unggulan Habibulloh. JOMPA ABDI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3).

Fusar-Poli, P., Salazar de Pablo, G., De Micheli, A., Nieman, D. H., Correll, C. U., Kessing, L. V., Pfennig, A., Bechdolf, A., Borgwardt, S., Arango, C., & van Amelsvoort, T. (2020). What is good mental health? A scoping review. European Neuropsychopharmacology, 31, 33–46. https://doi.org/10.1016/j.euroneuro.2019.12.105

Gintari, K. W., Desak Made Ari Dwi Jayanti, Laksmi, I. G. A. P. S., & Sintari, S. N. N. (2023). Kesehatan Mental Pada Remaja. Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA), 2(3), 167–183. https://doi.org/10.55887/nrpm.v2i3.49

Hoover, S., & Bostic, J. (2021). Schools as a vital component of the child and adolescent mental health system. Psychiatric Services, 72(1), 37–48. https://doi.org/10.1176/APPI.PS.201900575

Karki, A., Thapa, B., Pradhan, P. M. S., & Basel, P. (2022). Depression, anxiety and stress among high school students: A cross-sectional study in an urban municipality of Kathmandu, Nepal. PLOS Global Public Health, 2(5), e0000516. https://doi.org/10.1371/journal.pgph.0000516

Lestari, R., Hidayah, R., Sunarto, M., Nanlohy, K. L., & Zakiya, F. A. (2023). Upaya Peningkatan Kapasitas Remaja Menjadi Mental Health Leader pada Kelompok Sebaya Berbasis Spiritual dan Budaya di Panti Asuhan. Jurnal ABDINUS?: Jurnal Pengabdian Nusantara, 7(3), 795–805. https://doi.org/10.29407/ja.v7i3.18973

McGorry, P. D., Mei, C., Chanen, A., Hodges, C., Alvarez-Jimenez, M., & Killackey, E. (2022). Designing and Scaling Up Integrated Youth Mental Health Care. World Psychiatry, 21(1), 61–76. https://doi.org/10.1002/wps.20938

Putri, N. K., Diyanah, K. C., Karimah, A., Muhashonah, I., & Pramudinta, N. K. (2023). INISIASI MANAJEMEN KESEHATAN MENTAL PADA SEKOLAH BERBASIS PESANTREN. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(1), 1. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i1.11711

WHO. (2022, June 17). Mental Health. World Health Organization.

Yasipin, Y., Ayu Rianti, S., & Hidaya, N. (2020). Peran Agama dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Manthiq, 5(1), 26–31.

Downloads

Published

2024-11-16

How to Cite

S, N. A. A., Dwikoryanto, M. ., Dewanggi, N. A. P. ., Zuhro, F. ., & Bariyah, K. K. . (2024). SANTRI SEHAT MENTAL” UNTUK MENANGGULANGI PENYAKIT MENTAL DAN PENYIMPANGAN PERILAKU REMAJA DI PP. ASSALAFI AL-FITHRAH. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 11286–11291. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37603