Factors affecting the decline in sea toll profits
DOI:
https://doi.org/10.31004/jutin.v7i4.37374Keywords:
Sea Toll, Profitability Port Infrastucture, Economic EquityAbstract
The Sea Toll Program represents Indonesia's strategic maritime connectivity initiative aimed at facilitating goods distribution, particularly in underdeveloped, remote, outermost, and border regions (3TP). This study examines the factors contributing to the program's declining profitability using qualitative methodology with an ethnographic approach through interviews, observations, and literature review. The research findings identify three primary factors: the high cost of replacement vessel rentals, reaching IDR 800 million per two months; port time exceeding the Department of Transportation's targets due to limited loading and unloading infrastructure; and difficulties in accessing fuel vendors in 3TP regions. These findings indicate the necessity for enhanced port infrastructure and operational efficiency to optimize the profitability of this program, which is vital for national economic equity.References
Adam, L. (2015). Kebijakan konektivitas maritim di Indonesia (Maritime connectivity policy in Indonesia). Politica, 6(1), 20-41.
Al Syahrin, M. N. (2018). Kebijakan poros maritim Jokowi dan sinergitas strategi ekonomi dan keamanan laut Indonesia. Indonesian Perspective, 3(1), 1-17.
Andilas, D. D., & Yanggana, L. A. (2017). Pelaksanaan program tol laut PT Pelayaran Nasional Indonesia (The implementation of PT Pelayaran Nasional Indonesia’s sea highway program). Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 4(1), 1-8.
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. (2017). Percepatan pembangunan di kawasan timur Indonesia. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2015, Oktober 15). Pemerintah tugaskan PT Pelni sebagai penyelenggara PSO angkutan barang di laut. Dephub.go.id. Diakses dari https://dephub.go.id/post/read/pemerintah-tugaskan-pt-pelni-sebagai-penyelenggara-pso-angkutan-barang-di-laut
Gultom, E. R. (2020). Hukum pengangkutan laut (Edisi asli). Bogor: Penerbit Mitra Wacana Media.
Kementerian Perhubungan. (2018). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2018. Tentang tarif angkutan barang di laut untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation). Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2018). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018. Tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2018). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018. Tentang komponen penghasilan dan biaya yang diperhitungkan dalam kegiatan subsidi penyelenggaraan angkutan barang di laut. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2020). Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 332 Tahun 2020 tentang Penugasan kepada PT Djakarta Lloyd (Persero) untuk Menyelenggarakan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang di Laut Tahun Anggaran 2021. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2020). Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 282 tahun 2020. Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 4 Tahun 2020 tentang tarif angkutan barang di laut untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation). Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2022). Laporan akhir konsultan pengawas operasional penyelenggaraan angkutan barang di laut (Tol Laut) tahun anggaran 2022. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Moleong, L. J. (1990). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, A. (2021, Oktober 16). Tol laut dorong pertumbuhan daerah tertinggal. UGM News. Diakses dari https://ugm.ac.id/id/berita/21823-tol-laut-dorong-pertumbuhan-daerah-tertinggal/
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2021, April 26). Perpres 27/2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah 3T dan Perbatasan. Setkab.go.id. Diakses dari https://setkab.go.id/perpres-27-2021-tentang-penyelenggaraan-kewajiban-pelayanan-publik-untuk-angkutan-barang-dari-dan-ke-daerah-3t-dan-perbatasan/
Sugianto. (2020). Optimalisasi kemandirian kelautan dalam mewujudkan pembangunan budaya maritim nasional. Pena Justisia, 19(1), 47-58.
Zakiah, K. (2008). Penelitian etnografi. Mediator, 9(1), 181-188.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Budi Setiawan, Jerry Heikal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.