ANALISIS PELANGGARAN ETIKA BISNIS : STUDI KASUS OVERCLAIM PRODUK WHITENING SKINCARE (SS SKIN) DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONSUMEN.

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mendorong meningkatnya praktik pemasaran agresif, salah satunya berupa overclaim dalam promosi produk skincare. Praktik ini tidak hanya melanggar prinsip etika bisnis, tetapi juga berpotensi merugikan konsumen secara moral, finansial, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran etika bisnis dalam kasus overclaim produk whitening skincare merek SS Skin serta dampaknya terhadap kepercayaan konsumen dan reputasi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui studi literatur terhadap sumber-sumber akademik, liputan media, serta pernyataan publik yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SS Skin melakukan pelanggaran prinsip etika bisnis, khususnya prinsip kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan integritas moral. Praktik overclaim, ketidakjujuran informasi kandungan produk, perlakuan tidak adil terhadap mitra bisnis, serta respons emosional terhadap kritik publik memperburuk citra merek dan menurunkan kepercayaan konsumen. Penelitian ini menegaskan bahwa penerapan etika bisnis bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga faktor strategis dalam menjaga keberlanjutan dan reputasi perusahaan di era digital.