HUBUNGAN STIMULASI DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN DI DESA AEK HARUAYA KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2025

Authors

  • Fauji Haryati Tamba STIKES Paluta Husada

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i4.51806

Keywords:

Stimulasi Motorik Kasar, Stimulasi Motorik Halus, Stimulasi Bahasa, Stimulasi Sosialisasi Dan Perkembangan Anak.

Abstract

Stimulasi dimaksudkan untuk melatih kemampuan bayi agar bayi dapat menguasai ketrampilan tertentu pada usia yang seharusnya. Cukup banyak kejadian keterlambatan perkembangan terjadi hanya karena kurangnya stimulasi. Banyak kemampuan sebenarnya telah dapat mulai dipelajari sejak dini). Pemberian stimulus seperti dengan mengajak anak untuk melakukan kegiatan bermain yang melibatkan gerak fisik motorik. Anak usia dini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik-motorik mereka. Kegiatan bermain yang demikian disebut juga dengan kegiatan bermain fungsional, misalnya seperti gerakkan berlari, melompat, merangkak, memanjat, dan sebagainya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan stimulasi dan perkembangan anak usia 3-12 bulan di Desa Aek Haruaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif korelasi yaitu suatu desain untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-12 Bulan di Desa Pangirkiran Dolok yang berjumlah 71 anak, maka besar sampel 60,2972 dibulatkan menjadi 60 orang. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square, p < 0,05, dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik, p < 0,25. Hasil penelitian dengan analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan stimulasi motorik kasar 0,006 <α 0,05, stimulasi motorik halus 0,008 < α 0,05, stimulasi bahasa  0,019 < α 0,05, stimulasi sosialisasi 0,013 <α 0,05 dengan perkembangan anak usia 3-12 bulan . Hasil penelitian dengan analisis multivariat menunjukkan variabel yang dominan berhubungan adalah Stimulasi Motorik Kasar ( Exp (B) 8,317). memberikan stimulasi pada anak adalah untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.

References

Afifa, IreskaT. (2016). Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 2). Ikatan Dokter Anak Indonesia. Artikel ini pernah dimuat di Kolom Apa Kabar Dokter, KOMPAS, 7 Agustus 2016.

Ati, C. A., Alfiyanti, D., & Solekhan, A. (2017). Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar anak Balita di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2013. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 1 (4).

Anggriyani, A. (2017). Peranan Kegiatan Menggambar dalam Meningkatkan Motorik Halus Pada Anak di Kelompok B TK Bungamputi DWP Untad Palu. Jurnal Penelitian. Universitas Tadulako

Departemen Kesehatan RI . (2015). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. http://www.indonesianpublichealth.com/deteksi-dini tumbuh - kembang - balita /. Di download pada tanggal 04 Februari 2019 pukul 22.10 WIB

Diana, F. M., Symond, D., & Yurizal, Y. (2016). Perbedaan Tumbuh Kembang Anak pada Posyandu yang Terintegrasi PAUD dengan Posyandu Tidak Terintegrasi PAUD. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 6(1), 10-15. Dorlina, N (2011). Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah. Jurnal Pembinaan dan Pendidikan. Vol 8 No 1.

Desi (2017). Hubungan Pengetahuan lbu Tentang perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-E Tahun Di Tl( Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang, Downloads/235-524-1-SM.pdf

Handy, Fransisca. 2015. A-Z PerawatanBayi. Jakarta: Pustaka Bunda.

Hirmaningsih (2016) . Teori-teori Psikologi Perkembangan. Pekanbaru : Psikologi Press

Hurlock, Elizabeth B. (2017). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Kholifah, S. N., Fadillah, N., As' ari, H., & Hidayat, T. (2018). Perkembangan motorik kasar bayi melalui stimulasi ibu di kelurahan kemayoran Surabaya. Jurnal Sumber Daya Manusia Kesehatan, 1(1).

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Lindawati. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan MotorikAnak Usia Pra Sekolah.eprints.ums.ac.id/46410/8/daftar%20pustak.pdf. Di download pada tanggal 02 Februari 2019 pukul 20.00 WIB.

Novianti, (2015). Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak Kelompok B2 Semester II Tk Widya Santhi. e-journal

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugraheni DA. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Bicara Pada Balita Dengan Kemampuan Bicara Pada Balitadi Puskesmas Alalak Tengah[online]ttps://akbidbup.ac.id/jurnal/VOL7NO2_6.pdf.

Soetjiningsih. (2017). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGG.

Suryawan, A (2017). Penyebab Anak Alami Keterlambatan Bicara. Jawapos

Wulandari, Retno (2016). Perbedaan Perkembangan Sosial Anak Usia 3-6 Tahun dengan Pendidikan Usia Dini dan Tanpa Pendidikan Usia Dini di Kecamatan Peterongan Jombang. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Downloads

Published

2025-12-17

How to Cite

Tamba, F. H. (2025). HUBUNGAN STIMULASI DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN DI DESA AEK HARUAYA KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2025. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(4), 8722–8728. https://doi.org/10.31004/jrpp.v8i4.51806

Similar Articles

<< < 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.