TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GEREJA: PERAN GEREJA TERHADAP PERSELINGKUHAN DALAM KELUARGA KRISTEN

Authors

  • Baginda Sitompul Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Ketler Sitohang Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Ova Eniwati Habahayan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Juspen Siringringo Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Robinson Marbun Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
  • Simon Petrus Lumbantoruan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.32263

Keywords:

Peran Gereja, Perselingkuhan, Keluarga Kristen.

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini akan membahas bagaimana tugas dan tanggungjawab gereja terhadap masalah perselingkuhan dalam keluarga Kristen, dan cara mencegah dan mengatasi permasalahan perselingkuhan dalam kelurga Kristen. Perselingkuhan adalah hubungan individu antara laki-laki dengan perempuan yang sudah menikah maupun tidak. Vaughan menyebutkan bahwa perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan resminya. Data yang diperoleh Hawari menyebutkan bahwa perselingkuhan yang besar terjadi di kota Jakarta, 90% dilakukan oleh suami dan 10% dilakukan oleh istri. Sesunguhnya Rumah tangga adalah lembaga moral yang terbesar dalam masyarakat. Di rumah tanggalah setiap individu memperoleh pendidikan mendasar. Suami dan istri seharunya memerankan tugasnya secara moral hampir 50% berada di rumah tangga. Dari cara mendidik anak-anaknya, komunikasi, tata krama, life survive semuanya digambarkan begitu gamblang di rumah tangga. Ketika seseorang tidak lagi menyadari fungsi rumah tangga sebagai lembaga moral terbesar, maka ia benar-benar jatuh 50% dari hakekat moralnya. Wajar kalau semua agama menghukum berat pelaku selingkuh, sebab kalau dibiarkan sama dengan 50% keruntuhan moral masyarakat. Seperti kita mengenal dalam ajaran Islam, selingkuh berarti mati, dan sekaligus cerai. Demikian pula dalam Kristiani, perceraian menjadi mungkin karena salah satu pihak telah berzina. Dalam Hindu pun selingkuh memperoleh hukuman yang berat. Bahkan, semua budaya primitif sekalipun menganggap selingkuh sebagai sebuah aib dari 10 aib terbesar.

References

Billy Graham, Buku Pegangan Pelayanan, (Persekutuan Pembaca Alitab 1986)

Debbie Then, Jika suami anda berselingkuh (Jakarta : Gunung Mulia, 2002)

emakpintar.org/content/7883/akibat-selingkuh-dalam-rumah-tangga.htm.tgl 23 maret 2018

Glass, S. P. & Staeheli, J. C. (2003). Not just friends. Rebuilding trust and recovering your sanit after infidelity. New York: Free Press

Kail, R. V., & Cavanaugh, J. C. (2000). Human development: A lifespan review (2nd ed.). Belmont, CA: Wadsworth

Panca, A. (2016). Definisi, jenis, dan penyebab selingkuh. Diunduh dari http://any.web.id/definisi-jenis-dan-penyebab- selingkuh.info

Satiadarma, M. P. (2001). Menyikapi perselingkuhan. Jakarta: Pustaka Populer

T. A. Yuwama dan W. F. Maramis, Dinamika Perkawinan Masa Kini (Malang: Diamo, 1991),

Weiner-Davis, M. (1992). Divorce busting: A step-by- step approach to making your marriage loving again. New York: A Fireside Book.

Zalafi, Z. (2015).Dinamika psikologis perempuan yang mengalami perselingkuhan suami. (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Downloads

Published

2024-07-26

How to Cite

Sitompul, B. ., Sitohang, K. ., Habahayan, O. E. ., Siringringo, J. ., Marbun, R. ., & Lumbantoruan, S. P. . (2024). TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB GEREJA: PERAN GEREJA TERHADAP PERSELINGKUHAN DALAM KELUARGA KRISTEN. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 11136–11145. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.32263