PENERAPAN SOUND DESAIN PADA FILM “SAUDARA SEDARAH”
DOI:
https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i4.21294Keywords:
Sound Desain, PTSD, Efek SuaraAbstract
Film Saudara Sedarah bercerita mengenai sebuah keluarga yang terdiri atas Ibu dan dua orang anak laki-laki, di mana anak pertama bernama Panji dan anak kedua bernama Indra. Panji sudah ditinggal ayahnya sejak ia duduk dibangku SMP sedangkan Indra saat itu masih duduk di sekolah dasar. Panji awalnya adalah anak yang baik namun setelah ayahnya meninggal, panji mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Hal ini membuat Panji sering melakukan kegiatan aneh dan bertingkah laku tidak sewajarnya, sehingga Indra selalu berpikiran buruk tentang Panji. Terjadi kesalahpahaman diantara mereka berdua, karena sejatinya Panji membutuhkan dorongan dan bantuan secara mental akibat PTSD yang mengenai kondisi psikis-nya. Pada penciptaan film Saudara Sedarah penulis bertugas sebagai sound design. Sound design adalah penataan atau penyusunan unsur suara dalam film, seperti dialog, ambience, sound effect (SFX), serta musik. Kemudian orang yang bertanggung jawab terhadap hasil akhir suara film dinamakan sound designer (Iwan Darmawan, 2007:12). Sound design merupakan salah satu bagian penting dari unsur pembentuk film selain mise en scene, sinematografi, dan editing (Himawan Pratista, 2009:27).References
Iwan Darmawan (2007). Sound Film. Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pratista, Himawan (2017) “Memahami Film”. Yogyakarta: Montase Press.
KN, A. M. (2018). Prroduksi Program TV Non Drama. Jakarta: PT. Gramedia.
Holman, Tomlinson (2010). “Sound for Film and Television”. USA: Elsevier, Inc..
Nanang Prasetyo (2019). ‘Analisis Sound design Sebagai Pembentuk Dramatik Pada Film Drama Whiplash’. Institut Seni Indonesia, Surakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 M. Panji Fahreza
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.