This is an outdated version published on 2022-11-30. Read the most recent version.

PERENCANAAN KEBUN SAYUR BERBASIS RAMIS (RAMAH, AMAN, MANDIRI, SEHAT) DI BORISALLO, GOWA

Authors

  • Ella Andayanie Universitas Muslim Indonesia
  • Ikhram Hardi Universitas Muslim Indonesia
  • Arni Rizqiani Rusydi Universitas Muslim Indonesia
  • Yuliati Yuliati Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.9886

Keywords:

Kebun Sayur, Ramah, Aman, Mandiri, Sehat

Abstract

Lingkungan merupakan sebuah kondisi yang terikat langsung antara siapa saja yang menempati daerah tersebut dan seluruh aspek yang berada di dalamnya Lingkungan adalah sebuah kondisi fisik di mana seluruh keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi beserta seluruh flora dan fauna yang ada dan menggunakan lingkungan fisik tersebut (Fitriani et al. 2022; Muslimin et al. 2020). Selama ini pekarangan identic dengan bunga, semak, dan rerumputan. Suasananya asri dan bisa mempercantik tampilan rumah secara keseluruhan  Tapi, ada juga pemilik rumah yang ingin tamannya lebih bermanfaat sehingga dibuatlah kebun mini dengan cara menanam aneka sayuran(Sugiarti 2013). Memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari, sebuah rumah tangga dapat memiliki kebun sayur keluarga di pekarangan yang tidak perlu luas. Apabila tamannya berukuran luas, tanaman sayur dan buah-buahan bisa langsung ditanam di tanah. Sedangkan untuk taman mungil, bisa memanfaatkan pot untuk menanam buah. Di Asia bagian timur 87% konsumsi sayur masyarakat mencapai 715 g/kapita/hari, ASIA bagian barat 56% konsumsi sayur mencapai 423 g/kapita/hari, Central ASIA sebesar 59% konsumsi sayur mencapai 423 g/kapita/hari, dan bagian ASIA selatan konsumsi sayur 71% mencapai 171 g/kapita/hari. Konsumsi sayuran minimal yang diperlukan untuk diet seimbang ialah sebesar 200g/kapita/hari(Chadha et al. 2012). Kebun sayur dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang sayuran, sehingga akan terbiasa mengkonsumsi berbagai jenis sayuran(Cita Eri Ayuningtyas, Septian Emma Dwi Jatmika 2020). Budidaya sayuran sangat bermanfaat untuk mengenalkan jenis sayuran baru, meningkatkan minat untuk mengkonsumsi sayuran, dan mengurangi pengeluaran untuk membeli makanan bergizi. Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan, pada umumnya mata pencarian masyarakat Desa Borisallo adalah berkebun, dengan kemampuan tersebut tidaklah sulit bagi masyarakat disana dalam mewujudkan kebun sayur di lingkungan tempat tinggalnya. Rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan dilingkungan rumah mereka dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari menanam sayuran dapat menjadi dasar pentingnya dilakukan kegiatan PkM ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sayur mayur serta manfaat berkebun di pekarangan rumah. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan skill masyarakat mengenai perencanaan dalam membuat kebun sayur di lingkungan pekarangan rumah. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 9,38 %. Peningkatan ini menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat yang bertambah setelah diberikan edukasi mengenai manfaat sayuran bagi kesehatan. Hasil pengabdian ini juga di dukung oleh beberapa hasil penelitian yang menyatakan pentingnya pengetahuan mengenai manfaat sayuran bagi kesehatan (Khoirunnisa and Kurniasari 2022; Tia et al. n.d.). Setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan skillnya mengenai pemanfaatan kebun sayur di lingkungan sekitar pemukiman mereka secara konsisten atau berkesinambungan.

References

Chadha, M. L., R. Yang, S. K. Sain, C. Triveni, R. Pal, M. Ravishankar, and T. R. Ghai. 2012. “Home Gardens: An Intervention for Improved Health and Nutrition in Selected States of India.” Acta Horticulturae 937:1049–55. doi: 10.17660/ActaHortic.2012.937.130.

Cita Eri Ayuningtyas, Septian Emma Dwi Jatmika, Raffika Yulianti. 2020. “Peningkatan Gizi Keluarga Melalui Kebun Sayur.” Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 5(1):221–26.

Fitriani, Uci Fida, Wilna Gebilya Tiboyong, Diaz Ardhani, and Azel Naufal. 2022. “Sosialisasi Dan Penerapan Perilaku Pola Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting Di Sekolah Dasar Desa Kunjorowesi.” 1:1–8.

Innovation, Journal Science, Wahyu Puji Lestari, Retna Dwi Lestari, Jurusan Agribisnis, Universitas Duta, Bangsa Surakarta, and Kabupaten Sukoharjo. 2022. “Budidaya Sayur Dengan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Menggunakan Sistem Hidroponik 1 1,2.” 2:1–6.

Khoirunnisa, Safira, and Ratih Kurniasari. 2022. “Pemanfaatan Media Dalam Meningkatkan Pengetahuan Serta Konsumsi Buah Dan Sayur?: Tinjauan Literatur.” 6:1178–83.

Lestari, Nunik, Khaidir Rahman, Ervi Novitasari, and Amiruddin Hambali. 2022. “Optimalisasi Fungsi Lahan Pekarangan Pada Permukiman Wilayah Pesisir Melalui Budidaya Tanaman Sayur-Sayuran ( Optimization of Yard Functions in Coastal Settlements through Vegetable Cultivation ).” 2(1):1–10.

Muslimin, B., Abdul Gafur, Muh Azwar, and Dian Meiliani Yulis. 2020. “Pengetahuan Ibu Balita Dalam Pengendalian Stunting Di Sulawesi Selatan.” 3(April):60–68.

Sugiarti, Lia. 2013. “Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.”

Tia, Salma, Rahmat Mamat, Fred Agung, Gumilar Mulus, and Jannah Eka Wardatul. n.d. “Edukasi Dengan Media Video Animasi Dan Powerpoint Sayur Dan Buah.” 183–90.

Wicaksono, Prasetyo Nugroho, and Aris Soelistyo. 2020. “Ibm - D.” 8(2):212–20.

Downloads

Published

2022-11-30

Versions

How to Cite

Andayanie, E. ., Hardi, I. ., Rusydi, A. R. ., & Yuliati, Y. (2022). PERENCANAAN KEBUN SAYUR BERBASIS RAMIS (RAMAH, AMAN, MANDIRI, SEHAT) DI BORISALLO, GOWA. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 2043–2047. https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.9886