MODEL PENDAMPINGAN OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN KOMUNITAS PEREMPUAN KEPALA KELUARGA SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN BERKELANJUTAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v6i6.53770Keywords:
PEKKA, Pemberdayaan Berkelanjutan, Model Karya Puspa, Perpustakaan KomunitasAbstract
Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) adalah pilar ketahanan keluarga, namun kelompok ini seringkali menghadapi keterbatasan akses pada sumber daya pendidikan dan sarana pemulihan psikososial. Perpustakaan komunitas di Serikat PEKKA Kabupaten Cianjur memiliki potensi signifikan sebagai pusat pemberdayaan, tetapi kondisinya masih pasif, cenderung menjadi 'gudang buku', dan belum mampu menyediakan layanan relevan seperti mengatasi stres dan kejenuhan anggota. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pendampingan sistematis yang mengoptimalkan fungsi perpustakaan sebagai pusat pemberdayaan dan layanan biblioterapi yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), melibatkan mitra secara aktif dalam setiap tahapan program. Model pendampingan yang diterapkan, yaitu "Karya Puspa" (Komunitas Aktif Perpustakaan Partisipatif), terdiri dari lima tahap: Sosialisasi, Pelatihan (manajemen perpustakaan dan teknis biblioterapi), Pendampingan (optimalisasi fisik dan implementasi layanan), Penerapan Teknologi (otomasi perpustakaan) dan Evaluasi partisipatif. Hasilnya menunjukkan bahwa Model Karya Puspa efektif mentransformasi perpustakaan menjadi pusat layanan yang fungsional. Peningkatan kapasitas kader terbukti signifikan, dibuktikan dengan meningkatnya skor rata-rata 1,54 (sangat tidak mampu) menjadi 3,01 (cukup mampu). Pendekatan PAR dan pelatihan yang intensif menumbuhkan sense of ownership yang tinggi pada mitra, memastikan perpustakaan dikelola secara mandiri dan berkelanjutan oleh kader internal PEKKA. Keberhasilan program ini menegaskan peran strategis perpustakaan komunitas sebagai social-hub yang berdampak langsung pada kesejahteraan sosial dan psikologis anggota kelompok rentan.References
Afriansyah, Afdhal, Mustanir, A., Faried, A. I., Mursalat, A., Kusnadi, I. H., Fauzan, R., Amruddin, Siswanto, D., Widiyawati, R., & Abdurohim. (2023). Pemberdayaan masyarakat. PT Global eksekutif teknologi.
Ashraf, T. (2018). Transforming Libraries into Centers of Community engagement: Towards inclusion, equality & empowerment. Satellite Meeting: Africa Section Libraries as Centers of Community Engagements for Development. https://library.ifla.org/id/eprint/2412/
Boonaree, C., & Goulding, A. (2019). The role of community libraries in empowering female citizens in disadvantaged areas of Thailand. Khon Kaen University & Victoria University of Wellington. https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
Brody, C., Hoop, T. de, Vojtkova, M., Warnock, R., Dunbar, M., Murthy, P., & Dworkin, S. L. (2017). Can self-help group programs improve women’s empowerment? A systematic review. Journal of Development Effectiveness, 9(1), 15–40. https://doi.org/10.1080/19439342.2016.1206607
Chandna, V., Chaudhary, S., & Hasija, A. (2022). Women empowerment through self help groups: A case study of Village Cheniyali Sera, Tehri Garhwal, Uttarakhand. RESEARCH REVIEW International Journal of Multidisciplinary, 7(9), 07–15. https://doi.org/10.31305/rrijm.2022.v07.i09.002
du Bruyn, K., & Marais, C. (2015). Nurturing narratives in public mental health: the role of creative literacy spaces in community library settings. South African Journal of Libraries and Information Science, 91(2). https://doi.org/10.7553/91-2-2427
Falatehan, S. F. (2017). Pendekatan psikologi komunitas dalam memprediksi peranan rasa memiliki komunitasterhadap munculnya partisipasi masyarakat. Manasa: Junal Ilmiah Psikologi, 6(1), 66–90.
Fansuri, M. R., & Batubara, A. K. (2024). Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Dinas Perpustakaan Kota Sibolga. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 6(6), 3459–3469. https://doi.org/https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i6.3104
Fatwasuci, K., & Irwansyah, I. (2022). Fenomena keberadaan kaum marginal dalam masyarakat: Sebuah kajian literatur standpoint theory. JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI, 6(1), 40–49. https://doi.org/10.51544/jlmk.v6i1.1669
McCaffrey, K. (2016). Bibliotherapy: How public libraries can support their communities’ mental health. Dalhousie Journal of Interdisciplinary Management, 12(1), 1–15. https://doi.org/10.5931/djim.v12i1.6452
Meintita, H. (2021). Perpustakaan Nasional Mendukung Upaya Pemberdayaan Perempuan dan Anak. https://www.perpusnas.go.id/berita/perpustakaan-nasional-mendukung-upayapemberdayaan-perempuan-dan-anak
Mujahiddin, M., & Mahardika, A. (2019). Livelihood strategy of poor female-headed households in basic household expenses. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 2(1). https://doi.org/10.33258/birci.v2i1.144
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model participation action research dalam pemberdayaan masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62. https://doi.org/10.37905/aksara.6.1.62-71.2020
Rodiah, S. (2023). Komunikasi pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam mengembangkan peran sosial perempuan di Cianjur Jawa Barat [Tesis]. Universitas Padjadjaran.
Serikat PEKKA. (2018). Pemberdayaan perempuan kepala keluarga (PEKKA).
Walfikri, W., & Zulkarnaini, Z. (2024). Implementasi Program Perpustakaan “KEREN” di Kelurahan Air Putih Kota Pekanbaru. Eksekusi: Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi Negara, 4(4), 14–21. https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/Eksekusi/article/view/1453
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Saleha Rodiah, Henny Sri Mulyani Rohayati, Pandu Watu Alam, Rahman Muhammad, Yusuf Jean Meigrete, Tita Nursari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










