PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN IBU TENTANG PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TAMANSARI
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.39673Keywords:
Penyuluhan, Pencegahan, Pengetahuan, StuntingAbstract
Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pada pertumbuhan, yang menyebabkan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), di tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi NTB sebesar 31,4%. Kemudian pada tahun 2022, prevalensi stunting naik menjadi 32,7%. Hal ini salah satunya disebabkan karena tinginya perkawinan di bawah umur di daerah tersebut. Sementara itu data Dinas Kesehatan Lombok Barat, pada 2020 ada 20,3%, kemudian pada tahun 2021 ada 22,71%, dan pada tahun 2022 ada 18,98%. Desa Taman sari merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Lombok Barat yang menjadi prioritas penanganan stunting, karena kejadian stuntingnya tinggi sebanyak 141 anak. Faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting yaitu pengetahuan ibu, pengetahuan mengenai stunting sangatlah diperlukan bagi seorang ibu karena pengetahuan ibu yang kurang mengenai stunting, dapat menyebabkan anak beresiko mengalami stunting. Pemantauan kejadian stunting dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri. Orang tua bayi dan balita di desa ini memiliki tingkat pendidikan yang rendah hingga menengah, dengan mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai stunting masih tergolong rendah berdasarkan hasil wawancara singkat yang di lakukan oleh tim pengabdian. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan mengenai pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Peningkatan pengetahuan sebesar 48,11%.References
Dinas kesehatan lombok barat (2022). Profil Kesehatan Lombok Barat Tahun 2022. Lobar : Dinkes Kabupaten.
Khairani. (2020). Situasi Stunting di Indonesia. Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 208(5), 1–34. Retrieved from https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletinSituasiStunting-di-Indonesia_opt.pdf
Puskesmas Gunungsari, “Profil Puskesmas Gunungsari Tahun 2022.”Lombok Barat, 2022.
Rina Asriani, Wa Ode Salma dan Jafriati (2021). Analisa Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Baduta (6-24 bulan) di Wilayah kerja Puskesmas Mowila. Jurmal Ilmiah Ilmu Keperawatan.
S. Hamzah and B. Hamzah, “Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi pada Masyarakat di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow,” JPKMI (Jurnal Pengabdi. Kpd. Masy. Indones., vol. 1, no. 4, pp. 229–235, 2020.
U. Laili and R. A. D. Andriani, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting,” J. Pengabdi. Masy. IPTEKS, vol. 5, no. 1, pp. 8–12, 2019.
Yoga, Idham Topik & Rokhaidah (2020). Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Pada Balita Di Posyandu Desa segarajaya. Indonesia Journal of Health Development Vol. 2 No. 3, September 2020. Hal. 183–192.
WHO. (2022). The UNICEF/WHO/WB Joint Child Malnutrition Estimates (JME) group released new data for 2021. Retrieved June 22, 2022, from https://www.who.int/news/item/06-05-2021-the-unicef-who-wb-joint-child-malnutritionestimates-group-released-new-data-for-2021
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Heni Marlina Riskawaty

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










