MENINGKATKAN SELF-CONFIDENCE SANTRI SEBAGAI PEER EDUCATOR KESEHATAN REPRODUKSI

Authors

  • Wiwik Afridah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Atik Qurrota A Yunin Al Isyrofi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Agus Aan Andriansyah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • M. Dwinanda Junaedi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37406

Keywords:

Santri; Kesehatan; Reproduksi; Kader Sebaya; Self-Confidence.

Abstract

Pondok pesantren Burhanul Hidayah yang berada di desa Jenggot Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo memiliki 380 santri mukim dengan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Rentang usia santri antara 13-18 tahun. Melatih santri menjadi kader santri husada menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan utama bina pesantren yang menjadi program prodi Kesehatan Masyarakat yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Profinsi Jawa Timur. Bertujuan untuk menyiapkan santri menjadi peer educator yang terintegrasi dengan kader santri husada melalui tahapan sebagai berikut: (1) Meningkatkan pengetahuan santri mengenai kesehatan reproduksi, (2) Memberikan pemahaman pada santri tentang peran peer educator, (3) Meningkatkan kualitas intrapersonal (benefit, self-efficacy dan self-awareness) guna meningkatkan self-confidence santri, melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari seluruh tahapan adalah 1) Meningkatkan pengetahuan santri mengenai kesehatan reproduksi, 2) Memberikan pemahaman pada santri tentang peer educator, dan 3) Meningkatkan kualitas intrapersonal (benefit, self-efficacy dan self-awareness). untuk meningkatkan self-confidence santri. Simpulan dan saran yang didapatkan adalah sebagai peer educator, santri akan memiliki kesempatan untuk memberikan edukasi awal tentang kesehatan reproduksi, serta  membangun rasa percaya diri dalam mengimplementasikan keterampilan berkomunikasi antar santri. Tentu, hal ini membutuhkan enrichment secara keberlanjutan bagi kader santri untuk terus memberikan edukasi yang optimal.

References

Afridah, W. (2019). Pengaruh Pendampingan Pendidikan Kesehatan Reproduksi. 3(2), 200–207. https://doi.org/https://doi.org/10.33086/mtphj.v3i2.1211

Afridah, W., & Fajariana, R. (2018). Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMA Kanjeng Sepuh Gresik. Medical and Health Science Journal, 1(1), 53 57. https://doi.org/10.33086/mhsj.v1i1.616

Aini, AN., & Afridah, W. (2021) Perilaku Vulva Hygiene Saat Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Vulva. BIOGRAPH-I Journal of Biostatistics and Demographic. https://doi.org/10.19184/biograph-i.v1i1.23628

Arnab, S., Brown, K., Clarke, S., Dunwell, I., Lim, T., Suttie, N., ... & De Freitas, S. (2013). The development approach of a pedagogically-driven serious game to support Relationship and Sex Education (RSE) within a classroom setting. Computers & Education, 69, 15-30.

Aryani, D., Regar, P. M., & Paputungan, R. (2015). Komunikasi antar pribadi orangtua dan anak pada masa awal pubertas tentang pendidikan seks di Kelurahan Mogolaing Kota Kotamobagu Barat. E-journal “Acta Diurna” Vol. IV No. 3 Tahun 2015.

Constantine, N. A., Jerman, P., & Huang, A. X. (2007). California parents’ preferences and beliefs regarding school?based sex education policy. Perspectives on Sexual and Reproductive Health, 39(3), 167-175.

DeBiase, C.B. (1991). Dental Health Education, Theory And Practice, Williams and Wilkins, Baltimore.

Depkes R.I (2003) Pedoman Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi, Depkes RI, Jakarta.

Fertman, C. I., & Allensworth, D. D. (2010). Health Promotion Programs from Theory to Practice. United States of America: Jossey-Bass.

Finer, L. B. & Philbin, J. M. (2013). Sexual initation, contraceptive use, and pregnancy among young adolescents. Journal of Pediatrics, American Academy of Pediatrics 2013; 131; 886

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health Promotion Planning: An Educational and Environmental Approach. McGraw-Hill Education.

Kistina, Eka Y., & Afridah, W. (2021) Literature Review: Kebiasaan Penggunaan Pantyliner Pada Remaja Putri Yang Mengalami Keputihan. BIOGRAPH-I Journal of Biostatistics and Demographic

Minkler, M., & Wallerstein, N. (Eds.). (2008). Community-Based Participatory Research for Health: From Process to Outcomes (2nd ed.). Jossey-Bass.

Rahmadiliyani, N., Hasanbasri, M. & Mediastuti, F. (2010). Kepuasan Siswa SLTA terhadap Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 26, No. 4, Desember 2010.

Sirupa, T, A., Wantania, J.J.E., Suparman, E. (2016) Pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2.

Wallerstein, N., & Duran, B. (2010). Community-Based Participatory Research Contributions to Intervention Research: The Intersection of Science and Practice to Improve Health Equity. American Journal of Public Health, 100(S1), S40-S46. 20

Downloads

Published

2024-11-13

How to Cite

Afridah, W. ., Isyrofi, A. Q. A. Y. A. ., Andriansyah, A. A. ., & Junaedi, M. D. . (2024). MENINGKATKAN SELF-CONFIDENCE SANTRI SEBAGAI PEER EDUCATOR KESEHATAN REPRODUKSI . Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(6), 11105–11108. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6.37406

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.