PEMBUATAN PERANGKAP NYAMUK SEDERHANA DENGAN MEMANFAATKAN BOTOL PLASTIK BEKAS DI DAERAH LAULENG

Authors

  • Herlina Muin Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Riska Hermayanti Universitas Muhammadiyah Parepare https://orcid.org/0000-0001-7262-2798
  • Kaswina Kaswina Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Firman Firman Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Andi Muhammad Ajib Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Nabila Utami Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Hikmah Daming Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Kurniawan Adjy Santoso Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Muhammad Helmy Darsan Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Reni Reski Amalia Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Mutiara Mutiara Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Riska Yanthi Istiqamah Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2474

Keywords:

Perangkap nyamuk, botol bekas, plastik, fermentasi gula

Abstract

Nyamuk merupakan organisme hidup yang terdapat melimpah di alam dan merupakan vektor penyakit yang membahayakan bagi kehidupan manusia, seperti malaria, demam berdarah, cikungunya, dan kaki gajah. Pengendalian nyamuk saat ini masih sulit untuk diatasi ditengah-tengah masyarakat khususnya yang berada di lingkungan tempat tinggal yang masih kurang memperhatikan kebersihan lingkungannya. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat membuat alat perangkap nyamuk yang ramah lingkungan, sehingga alat ini dapat digunakan di masyarakat mengingat proses pembuatannya cukup mudah, tidak memerlukan bahan berbahaya, relatif sederhana dan cepat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat  dalam pembuatan perangkap nyamuk sederhana yang terbuat dari botol plastik yang kemudian diisi larutan gula. Hasil dari proses fermentasi gula akan menghasilkan bioetanol dan CO2, yang diharapkan senyawa tersebut mampu menarik nyamuk (atraktan) dan bersifat knockdown. Metode kegiatan yang digunakan adalah tahap sosialisasi, demonstrasi, praktik serta penerapan hasil pembuatan perangkap nyamuk. Berdasarkan hasil sosialisasi dan pelatihan yang telah dilakukan adalah perangkap nyamuk sederhana ini terbukti lebih aman digunakan dibandingkan dengan cairan kimia pembasmi nyamuk yang saat ini lebih sering digunakan oleh masyarakat. Alat ini dapat disimpan di pojok kamar, di bawah tempat tidur atau dibagian rumah yang cenderung gelap. Dalam satu minggu, hasil dari perangkap nyamuk sederhana ini sudah dapat dilihat dan banyak nyamuk yang tertampung dalam botol. 

Author Biographies

Herlina Muin, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare  

Riska Hermayanti, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Parepare

Kaswina Kaswina, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Parepare

Firman Firman, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Parepare

Andi Muhammad Ajib, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Parepare

Nabila Utami, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Hikmah Daming, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Kurniawan Adjy Santoso, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Parepare

Muhammad Helmy Darsan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Parepare

Reni Reski Amalia, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Parepare

Mutiara Mutiara, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Parepare

Riska Yanthi Istiqamah, Universitas Muhammadiyah Parepare

Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Parepare

References

A, S., & Antonio, D. (n.d.). Mosquito: A Natural History of Our. 256.

Astuti, E. P., & R.E.S, R. N. (2011). Efektifitas Alat Perangkap (Trapping) Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue dengan Fermentasi Gula. Aspirator, 3(1), 8-41.

Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator, 2(2), 110 –119.

Depkes RI. (2021). Informasi Umum Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Enny. (2013). Perangkap Nyamuk Ramah Linngkungan yang Menggunakan Bahan Ragi untuk Pengembangbiakan Kestabilan Suhu dengan Heat Detector yang menggunakan NTC. 9(2). doi:https://doi.org/10.14710/metana.v9i02.7617

Kumar, K., Sharma, A. K., Patel, S., Sarkar, M., & Chaucan, L. S. (2011). Multiple insecticide resistance/susceptibility status of Culex quinquefasciatus, principal vector of bancroftian filariasis from filaria endemic areas of northern India, 4(6), 426-9. doi:10.1016/S1995-7645(11)60119-3

Marimuthu, G., Rajamohan, S., Mohan, R., & Krishnamoorthy , Y. (2012, January 10). Larvicidal and ovicidal properties of leaf and seed extracts of Delonix elata (L.) Gamble (Family: Fabaceae) against malaria (Anopheles stephensi Liston) and dengue (Aedes aegypti Linn.) (Diptera: Culicidae) vector mosquitoes. SpringerLink, 65-77. doi:10.1007/s00436-011-2802-9

Munif, A. (2009). Nyamuk Vektor Malaria dan Hubungannya Dengan Aktivitas Kehidupan Manusia Di Indonesia. Aspirator, 1(2), 94-102.

Nurhayati, A., & S, S. (2015). Efektivitas Kotak Perangkap Nyamuk dalam Pengendalian Nyamuk Aedesaegypti. Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(2).

Prodeskel. (2021). Parepare: Kelurahan Bukit Harapan.

RI, D. (2018). Pusat Data dan Surveilens Epidemologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Sari, Y., Muin, H., & A, R. (2020). Breeding Place and Resting Place Factor on DHF. Higiene, 6(3), 126.

Setiawan, B., Supiandi, M. I., & Dores, O. J. (2018). Pemanfaatan Botol Bekas sebagai Upaya Pencegahan Penyakit oleh Nyamuk di Desa Batas Nangka. Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, 1(1). doi:https://doi.org/10.31932/jpmk.v1i1.314

Sukohar, A. (2014, February). Demam Berdarah Dungue (DBD). Medula, 2(2), 1-15.

Sunaryo. (n.d.). Pengaruh Lingkungan Terhadap Nyamuk Anophales pada Proses Transmisi.

Winarsih, S. (2013). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku PSN dengan Kejadian DBD. Unnes Journal of Public Health, 2(1), 1-9. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

Downloads

Published

2021-10-13 — Updated on 2022-07-25

Versions

How to Cite

Muin, H., Hermayanti, R., Kaswina, K., Firman, F., Ajib, A. M., Utami, N., Daming, H., Santoso, K. A., Darsan, M. H., Amalia, R. R., Mutiara, M., & Istiqamah, R. Y. (2022). PEMBUATAN PERANGKAP NYAMUK SEDERHANA DENGAN MEMANFAATKAN BOTOL PLASTIK BEKAS DI DAERAH LAULENG. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(3), 604–610. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2474 (Original work published October 13, 2021)