LITERASI DIGITAL MELAWAN HOAKS PEMILU 2024
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v5i1.24506Keywords:
Hoaks, Literasi Digital, Cek Fakta, Prebunking, Pemilu 2024Abstract
Temuan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) sepanjang 2023 menemukan lebih dari 1.100 informasi hoaks terkait pemilu. Sementara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memetakan Kabupaten Bandung menjadi satu dari delapan wilayah di Jawa Barat yang rawan penyebaran informasi bohong/ hoaks serta isu SARA jelang Pemilu 2024. Ini, melahirkan kebutuhan literasi digital, khususnya bagi para ibu, orang tua siswa SDN 064 Padasuka, Bandung. Melalui metode literasi digital, mereka diajak mengenali hoaks dan harapannya lebih kebal terhadap pola, metode dan modus hoaks. Pendekatan baru yang digunakan dalam literasi digital ini adalah mengenalkan konten prebunking. Ini adalah teknik preventif yang harapannya membuat orang lebih kebal dengan disinformasi melalui konten yang menyajikan pola, modus, teknik hoaks yang disertai contoh-contoh hoaks berulang jelang Pemilu. Para ibu juga diedukasi soal produksi konten kampanye cek fakta di media sosial. Upaya ini sejalan dengan mitra program ini yaitu media digitalmamaID yang memiliki visi mendukung perempuan untuk lebih memiliki pengetahuan dan keterampilan literasi digital. Dari pretest dan post-test yang disebarkan ke peserta, didapati perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Dapat disimpulkan, edukasi literasi digital melawan hoaks tetap dibutuhkan warga, untuk mempersenjatai mereka akan tren hoaks, khususnya jelang Pemilu Serentak 2024. Program edukasi ini, juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 16 yang menekankan perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. Kemudian juga mendukung tujuan SDGs yang berfokus pada pengurangan kesenjangan, dalam hal ini kesenjangan digital. Selain, mendukung kesetaraan gender dan berelasi dengan mitra untuk mencapai tujuan.References
Ashri, Abdullah Fikri & Ritonga, Macharadin Wahyudi. “Hentikan Hoaks Mengancam Nyawa”.
Kompas.id. 27 Februari 2023
Febriansyah, F., & Muksin, N. N. (2020). Fenomena Media Sosial: Antara Hoax, Destruksi
Demokrasi, dan Ancaman Disintegrasi Bangsa. Sebatik, 24(2), 193-200.
Harjani, T., Roozenbeek, J., Biddlestone, M., van der Linden, S. Stuart, A., Iwahara, M., Piri, B.,
Xu, R., Goldberg, B., & Graham, M. (2022). A Practical Guide to Prebunking Misinformation.
Herdiansah, Ari Ganjar & Husin M. Al-Banjari. POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik 14 (1). 2023
Nababan, Willy Medi Christian. “Menangkal Hoaks di Kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi”.
Kompas.id. 12 Januari 2023
Paskarina, Caroline. “Edukasi Anti-Hoax Dalam Pemilu Melalui Metode Debunking”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 2, No 5 (2018)
Putra, Febriansyah & Patra, Haldi. “Analisis Hoax pada Pemilu: Tinjauan dari Perspektif
Pendidikan Politik”. Naradidik: Journal of Education & Pedagogy: Vol. 2 No. 1 (Maret
Sani, Ahmad Faiz Ibnu & Wisnu, Arkhelaus. “Hoaks Disebar Secara Sistematis”, Koran
Tempo 6 Maret 2019
Salim, Z. (2018). Hoax dan Perilaku Masyarakat Menjelang Pilpres dan Pileg 2019. Jakarta: THC. Septanto, H. (2018). Pengaruh Hoax Dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber Crime dengan
Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat. Jurnal Sains dan Teknologi, 5(2), 157-62.
Wahyu, Yohan. “Melawan Hoaks Pemilu”. Kompas.id. 25 Agustus 2021
Zulkarnaini. “Sepanjang Tahun Ini, 1.100 Informasi Hoaks Terkait Pemilu Beredar di Media Digital”.
Kompas.id. 24 Desember 2023
https://firstdraftnews.org/
https://trainingnetwork.aji.or.id/id
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anastasya Andriarti, Dita Nurmadewi, Suharyanti Suharyanti, Rindu Dwi Yulianti, Richard Ariyanto, Rangga Fadhil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.