MENINGKATKAN PERAN AKTIF REMAJA SMA DALAM PROMOSI PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.21338Keywords:
Training For Trainers; Infeksi Menular Seksual; Pencegahan; Siswa SMAAbstract
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemui pada kelompok remaja. Pengaruh internal dan lingkungan tidak didukung oleh pemahaman mengenai kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual, pengawasan dari orang tua serta budaya masyarakat yang menganggap informasi ini sebagai hal yang tabu sehingga remaja mencari informasi dari sumber yang tidak tepat. Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bersama Komisi Remaja Keuskupan Surabaya merasa perlu diadakan penyuluhan untuk menghasilkan agen edukatif dari kelompok usia remaja yang dapat memberikan edukasi serta konseling terkait pencegahan serta bahaya dari IMS. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan remaja melakukan promosi kesehatan terkait IMS, pentingnya vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah IMS serta etika dalam menggunakan media sosial. Metode pelaksanaan kegiatan melalui tahap pengembangan modul pelatihan, tahap implementasi dan pelatihan, serta tahap monitoring dan evaluasi. Tahap implementasi dilaksanakan dengan melakukan pelatihan kepada remaja dalam bentuk seminar awam melalui Zoom sedangkan tahap monitoring dan evaluasi melalui lomba poster dengan menggunakan media sosial Instagram. Evaluasi menggunakan pre-test dan post-test, serta penilaian karya poster digital di media sosial Instagram oleh ahli dengan menggunakan rubrik penilaian. Melalui kegiatan abdimas ini, mitra dapat turut berperan aktif melalui pengetahuan yang telah diperoleh kepada masyarakat, khusunya remaja melalui media sosial dengan bahasa yang mudah dipahami. Saran untuk kegiatan berikutnya adalah dengan memperluas materi terkait IMS dan agar kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.References
Presiden Republik Indonesia. Undang Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2019 tentang Kebidanan. Jakarta; 2019.
Kemenkes RI .Modul Penggunaan Obat Rasional. Kementeri Kesehatan RI. 2011;3–4.
Thompson Coon J. Goodman and Gilman’s the Pharmacological Basis of Therapeutics.Vol.7, Focus on Alternative and Complementary Therapies. 2010. p.207–207.
Katzung BG, Mastres SB, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology.14th ed. Basic and Clinical Pharmacology. New York, NY: Mc Graw Hill Education (Asia); 2018. 187–280.
Nasrullah R. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosio teknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2nd ed. Nasrullah R, Nurbaya S, editors. Bandung:Bandung?: Simbiosa Rekatama Media; 2015. 3–6 p.
Widada CK. Mengambil Manfaat Media. JDocInfSci. 2018;2(1):23–30.
Klein, L. How does Fransisco see Education, Global Impact on Education, Jesuitas : 2021
Daili SF, Nilasari H, Makes WIB, Zubier F, Romawi R, Pudjiati SR. Infeksi Menular Seksual. Edisi ke 5. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulangan Infeksi Menular Seksual. 2015.
Centers for Disease Control and Prevention. Sexualy Transmitted Diseases Treatment Guidelines, 2015.
Centers for Disease Control and Prevention. Adolescents, Technology and Reducing Risk for HIV, STDs and Pregnancy. 2019
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Bernadette Dian Novita, Sianty Dewi, Maria Patricia Dian Hertanto, Andre Young, Wilson Christianto Khudrati, Jennifer Meredith
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.