MENUJU ASEAN COMMUNITY BASED TOURISM: PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NAGARI SALIBUTAN LUBUK ALUNG DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN DESA WISATA NYARAI

Abstract

Desa Wisata Salibutan Lubuk Alung, yang lebih dikenal sebagai Desa Wisata Nyarai, terletak di Nagari Salibutan Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Desa ini telah meraih peringkat juara harapan kategori daya tarik pengunjung Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, dari total 4573 desa wisata yang mendaftar. Tujuan selanjutnya adalah menjadikan Desa Wisata Nyarai sebagai bagian dari ASEAN Community Based Tourism. Untuk mencapai status tersebut, desa ini harus memenuhi sejumlah kriteria. Selain meningkatkan kualitas daya tarik utamanya, yaitu Air Terjun Nyarai, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata menjadi hal penting. Walinagari Salibutan Lubuk Alung berharap bahwa sentuhan dari pihak akademisi dalam pengembangan kepariwisataan dapat mempercepat pengembangan Desa Wisata Nyarai menuju ASEAN Community Based Tourism. Selain meraih prestasi, ini juga diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi oleh desa wisata ini, seperti homestay yang sudah tersedia namun belum memenuhi standar homestay ASEAN, produk ekraf yang sudah ada namun belum memiliki kemasan dan perizinan yang lengkap, serta kekurangan variasi olahan produk makanan berbasis pepaya dan layanan pemandu wisata yang belum berstandar ASEAN. Permasalahan tentunya dapat menjadi hambatan dalam perkembangan ekonomi di Nagari Salibutan Lubuk Alung.  Metode kegiatan yang dilakukan dengan ceramah, diskusi dan pendampingan kepada masyarakat. Adapun bentuk kegiatan yang telah dilakukan yaitu pelatihan dalam pengolahan roti pepaya sebagai oleh-oleh desa wisata, olahan asam kandis produk pangan lokal dalam bentuk minuman dan permen, dan pelatihan pemandu wisata yang berstandar ASEAN. Hasil kegiatan yang telah dilakukan ditemukan adanya peningkatan pengetahuan dan kompetensi masyarakat yang terlibat.