IMPLEMENTASI DAN PENGUATAN MERDEKA BELAJAR PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB CENTRA PK-LK NEGERI SOFIFI TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.19661Keywords:
Merdeka Belajar, ABK, Modul Ajar.Abstract
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah metode deskriptis kualitatif. Tim Pelaksana berusaha menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh SLB Centra PK-LK Negeri Sofifi dalam rangka mendukung program pemerintah tentang kebijakan Merdeka Belajar dan dampaknya bagi anak yang berkebutuhan khusus di sekolah tersebut. Sumber data PkM ini adalah kepala sekolah dan bagian kurikulum sebagai instrumen kunci. Berdasarkan hasil survey dan interview awal dengan mitra, dapat disimpulkan bahwa bidang permasalahan mitra berfokus pada: 1) Implementasi kurikulum Merdeka Belajar yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK); 2) Pengembangan perangkat pembelajaran seperti RPP/modul ajar dengan format kebijakan Merdeka Belajar; dan 3) Belum adanya penguatan Merdeka Belajar yang dilaksanakan. Hasil kegiatan PkM pada permasalahan Implementasi merdeka belajar untuk ABK di fokuskan pada keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara guru mengklasifikasikan kemampuan peserta didik dalam tingkatan IQ yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. IQ dapat diukur dengan alat-alat tes inteligensi, dalam melakukan tes siswa diarahkan untuk melakukan suatu perbuatan (performance test) atau menjawab sejumlah pertanyaan (verbal test). Hasil tes menunjukan bahwa peserta didik dengan tingkatan IQ Debiel terdapat 2 orang, Lemah ingatan 20 orang, kurang paham 12 orang, dan normal 4 orang. Sedangkan pandai dan super tidak ada. Sedangkan untuk permasalahan pengembangan Perangkat pembelajaran/modul ajar, tim pelaksana PkM melakukan sosialisasi Perangkat pembelajaran/modul ajar yang melibatkan semua guru dan tenaga kependidikan SLB Centra PKLK Negeri Sofifi sebagai target utama, hasil dari pelaksanaan sosialisi Perangkat pembelajaran, guru lebih memahami tentang Langkah-langkah penyusunan modul ajar, dan mampu Menyusun modul ajar secara mandiri/memodifikasi modul aja yang disediakan pemerintah. Dari program kegiatan yang telah dilaksanakan secara langsung telah mengadakan penguatan Merdeka belajar di sekolah mitra. Hasil dari kegiatan PkM ini, diharapkan dapat memotivasi sekolah dalam menjalankan program Merdeka belajar secara menyeluruh.References
Asfiati & Nur, Imam. 2020. Jurnal Merdeka Belajar Bagi Anak Kebutuhan Khusus Di Slb Kumala Inda Padangsidimpuan. Kindergarten-Junral Of Islamic Early Childhood Education.
Kemenristekdikti, 2022. Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pembelajaran.
Hadiansah, Deni. 2022. Kurikulum Merdeka Dan Paradigma Pembelajaran Baru. Bandung: Yrama Widya.
Mulyasa, H.E. 2021. Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Rawamangun. Bumi Aksara.
Widyastuti, Ana. 2022. Menjadi Sekolah Dan Guru Penggerak Merdeka Belajar Dan Implementasinya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
_____, 2022. Implementasi Project Based Learning Pada Kurikulum 2022 Prototope Merdeka Belajar. Elex Media Komputindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Julia Ismail, Sariwati Muhamad, Vebiyanti Nasir, Nurlina Hasan, Sinta Sarotno

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










