FAKTOR FENOMENA STUNTING PADA BALITA 24 – 36 BULAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS DESA BULU MARIO MANDAILING NATAL
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.16756Keywords:
Stunting, Gizi, BalitaAbstract
Prevalensi balita pendek yang tinggi menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir disemua Negara berkembang. Tujuan penelitian ini diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulu Mario Kabupaten Mandailing Natal tahun sebelumnya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian menggunakan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memilki bayi 24 -36 bulan dengan populasi sebanyak 149 baduta dan sampel penelitian menggunakan teknik sampling stratifikasirandom sampling. Penelitian dilaksanaan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulu Mario Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2022 teknik pengumpulan data primer menggunakan kuisioner . Analisa data univariat yaitu dengan menggunakan persentasi dan analisis bivariat menggunakan uji chy square dengan alpa = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi stunting sebesar 48,6%, pendidikan tinggi sebesar 54,1%, pendapatan ibu rendah sebesar 60,6%, pekerjaan keluarga tidak bekerja sebesar 55 %, dukungan sosial ibu baik sebesar 59,6%, pemberian ASI eksklusife ibu ASI eksklusife sebesar 56,9%.References
Adawiyah, F., Sundari, N. & I. (2015). Aplication quantum teaching model to develoves student activity to social studies in elementary school. Antologi. 3 (2), 1–12.
Aldair. (2007). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kencana Prenada Media Group.
Depkes, R. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Departemen Republik Indonesia.
Dewi, A. P. (2019). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24 – 36 Bulan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Wellness and Healthy Magazine, 1(2).
Lamid. (2015). Masalah Kependekan (Stunting) Pada Anak Balita (IPB Press (ed.)).
Lastanto. (2015). Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Cebongan Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.
Lastanto, Y. . (2011). “Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Garam (Persero). Jurnal Aplikasi Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, 3(1).
Notoatmodjo. (2010a). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2010b). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Organization, W. H. (2011). The World Medicine Situation 2011 3ed. Rational Use of Medicine. Geneva.
Proverawati, A Asfuah, S. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Nuha Medika.
Proverawati, Atikah. Ismawati, C. (2010). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Nuha Medika.
Riskesdas. (2013). Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013.
Roberfroid M, Gibson GR, Hoyles L, M., & Cartney AL, Rastall R, Rowland I, et al. (2010). Prebiotic effects?: metabolic and health benefits. British Journal of Nutrition, 104.
Suhardjo. (2009). Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara.
Taguri, A., Betilmal, I., Mahmud, S. M. (2007). Berbagai cara pendidikan gizi. Bumi Aksara.
UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi. UNICEF Indonesia.
Wahdah, S. dan S. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Thesis UGM.
Wahyuni, S., & Purnama, S. (2020). Pengembangan Religiusitas melalui Metode Kisah Qur’ani di Taman Kanak-Kanak. Jurnal Obsesi?: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 103. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.523
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sri Wahyuni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
