PELATIHAN SOCIOPRENEUR KEWIRAUSAHAAN ANAK PANTI ASUHAN AISYIYAH PANGKALPINANG MENUJU WIRAUSAHAWAN DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v4i1.12481Keywords:
Pelatihan, Sociopreneur, Kreativitas, KemandirianAbstract
Kepulauan Bangka Belitung. Keterbatasan area pemasaran dan minimnya pengetahuan serta pengalaman mereka, menyebabkan keterampilan yang telah didapatkan tidak dilanjutkan menjadi sebuah produk untuk dipasarkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan pembinaan Sociopreneur untuk anak Panti Asuhan Aisyiyah Pangkalpinang. Sociopreneur berusaha membangun bisnis dengan misi sosial yaitu memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat bisa meng-upgrade kemampuan, paradigma, kreativitas, dan semangat dalam mencapai keadaan yang lebih baik. Pengabdian ini diberikan secara bertahap dengan berbagai metode yaitu: a) Penyuluhan dan Motivasi Kewirausahaan yang dikemas dalam pengabdian ini adalah melatih mental untuk menjadi wirausaha, berinovasi dan kreativitas, teknik-teknik yang dapat ditempuh untuk memasuki dunia usaha, dan memotivasi, b) Pelatihan Keterampilan Pembuatan Produk yang difokuskan untuk pelatihan keterampilan membuat produk makanan dessert box, c) Pelatihan Pengemasan dengan tujuan yaitu dapat mengemas produk agar aman dan bernilai jual tinggi, dan d) Penyuluhan dan Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Pemasaran Hasil Produk, pemasaran yang efektif, strategi promosi online, dan cara membuat konten media social yang menarik. Anak-anak panti asuhan sangan antusia mendenganrkan materi dari narasumber dan melakukan praktik pembuatan produk desert berupa setup roti tawar dan puding cokelat dengan toping fla. Warga panti asuhan aisyiyah pangkalpinang juga mmeberikan respon yang baik dan berharap kegiatan ini tidak hanya berlangsung saat kegiatan pengabdian saja, dan juga dilanjutkan untuk mengembangkan keahlian anak-anak panti asuhan aisyiyah pangkalpinangReferences
Augustinah, F. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Makanan Ringan Kripik Singkong Di Kabupaten Sampang. Jurnal Dialektika Volume 4, Nomor 2.
Basrowi. (2011). Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi (Cet.1). Bogor: Ghalia Indonesia.
Depdiknas. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Eliyatiningsih, E., & Etikasari, B. (2017). Pembinaan Sociopreneur sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Kemandirian Anak Yatim di Yayasan Raudlatul Akbar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Prosiding.
Fetty, E. M.S., & Vita, V. (2012). Pentingnya Akuntansi Keuangan Bagi Organisasi Nirlaba (Studi Kasus pada Kubca Samakta). Research Report-Humanities and Social Science, 1.
Haris, M. (2009). Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Listiyorini, H. (2012). Komponen dan dampak sosial entrepreneurship dalam upaya revitalisasi budaya dan industri batik lasem kabupaten Rembang. Dinamika Kepariwisataan, XI (2) : 48-57
Masturin. (2015). Model pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan sosial entrepreneurship: analisis ketokohan para pewirausaha sosial. Inferensi: Jurnal Peneltian SosialKeagamaan. 9(1) : 159-182.
Permatasari, M.F. (2020). Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Alat Pemasaran Bagi Umkm Di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service), vol 4 no 1. halaman 91-99.
Santos, F. M. (2012). A Positive Theory of Social Entrepreneurship. Journal of Business Ethics, 111(3): 335-351.
Suhartini. (2014). Analisis Karakteristik dan Perilaku Social Entrepreneur Posdaya Kreatif di Kecamatan Bogor Barat. Skripsi: Institut Pertanian Bogor
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nurjanah Nurjanah, Yurdayanti Yurdayanti, Fitri Apriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.