HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN SARCOPENIA PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.8302Abstract
Seiring bertambahnya usia, sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin sehingga mengurangi kemampuan lansia untuk metabolisme glukosa. resistensi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe 2 yang mengakibatkan kontrol glikemik yang buruk yang mempengaruhi komponen sarcopenia menjadi prediktor kesehatan otot yang buruk. Hilangnya kekuatan dan massa otot yang buruk kemungkinan terjadi karena peningkatan degradasi protein dan penurunan sintesis protein. Sarcopenia dikaitkan dengan kecacatan dan kematian pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan kejadian sarcopenia pada lansia di wilayah kerja puskesmas mandiangin kota bukittinggi. Metode penelitian menggunakan Cross sectional dengan sampel berjumlah 93 orang lansia diantaranya 46 orang lansia diabates melitus dan 47 orang lansia non-diabetes melitus, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen baku SARC-F dan analisis data menggunakan uju spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan 39 (84,8%) responden lansia diabetes melitus mengalami sarcopenia, dan 36 (76,6%) respnden lansia tidak diabetes melitus tidak mengalami sarcopenia. Hasil uji spearman rank diperoleh nilai P = 0,000 menunjukkan bahwa adanya hubungan diabetes melitus dengan kejadian sarcopenia pada lansia. Bagi lansia DM diharapkan adanya edukasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya sarcopenia.Downloads
Published
2022-11-29
How to Cite
IZZATI, W. ., ERISKA, D. ., & KURNIAWATI, D. . (2022). HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KEJADIAN SARCOPENIA PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN. Jurnal Ners, 7(1), 7–12. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.8302
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Ners
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).