HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN HANDHYGIENE SEBAGAI TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT AH TAHUN 2019
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v3i2.405Abstract
Infeksi nosokomial yang terjadi pada pasien, baru bisa dikategorikan apabila saat pasien mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan infeksi atau tanda-tanda klinik dari infeksi, dan tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien yang menjamin patient safety sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Salah satu indikator patient safety adalah pengurangan resiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008 mengenai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam menetapkan standar kejadian Infeksi nosokomial di rumah sakit ≤ 1,5%. Salah satu upaya pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan hand hygiene Kasus infeksi nosokomial pada salah satu rumah sakit di wilayah pekanbaru kasus phlebitis pada tahun 2018 sebanyak 6.55%. hal itu berkaitan dengan motivasi dan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene namun pada kenyataannya kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene oleh perawat hanya mencapai sekitar 56.3 %. Tujuan peneliitan ini untuk menganalisa hubungan motivasi dan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene. Desain penelitian yang digunakan cross sectional, yang menjadi populasi dan sampel yaitu seluruh perawat ruangan rawat inap dengan jumlah 47 orang perawat. Hasil penelitian diperoleh bahwa (P<0,05) P= 0.003,denganPOR 9.286 (CI = 2.225 – 38.750) maka Ha diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kepatuhan perawat melaksanakan hand hygiene enam langkah dilima moment sebagai tindakan pencegahan infeksi nosokomial di ruangan rawat inap rumah sakit AH. Direkomendasikan kepada pihak terkait bahwa diperlukan adanya reward dan bagi perawat yang melaksanakan kepatuhan hand hygiene dengan baik dan punishment bagi yang tidak melakukan hand hygiene dengan baik agar infeksi nosokomial dapat dicegah.References
Andriyani, D. 2015. Teori Motivasi. [serial online].DiaksesdariURL: http:// C:/Users/user/Downloads/Documents/BAB%20II.pdf
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Aulia Hospital Pekanbaru. 2018. Data Bidang Keperawatan: Bidang Keperawatan Aulia Hospital (tidak dipublikasikan)
________. 2018. Data Surveilans: Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Aulia Hospital Pekanbaru (tidak dipublikasikan)
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problemika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika
Depkes RI. 2008. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Cetakan kedua. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Mediki
________. 2010. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
________. 2011. Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan tahun 2011. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes RI
________. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di Pelayanan Kesehatan (Kesiapan Mengahadapi Energing Infection Disease). Cetakan Ketiga. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Purwantiningsih, S. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Petugas Kesehatan dengan Penerapan Teknik Mencuci Tangan Secara Benar. [serial onlineïDiakses dari URL:
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-sripurwant- 1145-1-skripsi-h.pdf
Menkes. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta : Kementrian Kesehatan
________. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 tahun 2017 Tentang Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Notoatmodjo, S. (Ed). 2007. Promosi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
________. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
________. (Ed). 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan, Aplikasi dan Praktik Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika
________. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika
Rahmawati, R. 2014. Pengetahuan dan Sikap Perawat Pencegahan Infeksi Nosokomial dalam Pelaksanaan Cuci Tangan. [serial online] Diakses dari URL: http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/download/106/104
Sani, F, N. 2017. Hubungan Motivasi Perawat dengan Tingkat Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan di Rsi Klaten. [serial online] DiaksesdariURL: https://www.researchgate.net/publication/318879263_HUBUNGAN_MOTIVASI_PERAWAT_DENGAN_TINGKAT_KEPATUHAN_MELAKUKAN_ CUCI_TANGAN_DI_RSI_KLATEN
Sinaga, S.E.N. 2015. Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Misi Rangkasbitung.[serial online] [Diakses dari URL: http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/file/6-2.pdf
Suparyanto. 2014.Pengukuran Motivasi. [serial online]. Diakses dariURL:
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2014/06/pengukuran- motivasi.html
Waney, M.P. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Hand Hygiene di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat III R. W. Mongisidi Manado [serial online]. Diakses dari URL: https://ejournalhealth.com/index.php/CH/article/view/107
WHO. 2010. Using WHO Hand Hygiene Improvement Tools to Support the Implementation of National/Sub-National Hand Hygiene Campaigns. [serialonline]DiaksesdariURL: http://www.who.int/gpsc/national_campaigns/PS_hand_hygiene_tools_2010_6_en .pdf
____. 2009. Who Guidelines On Hand Hygiene In Health Care. [serial online] DiaksesdariURL:http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/251730/1/9789241549929-eng.pdf