FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PIODERMA PADA BALITA(1-5 TAHUN) DI DESA PULAU JAMBU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK TAHUN 2018
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v3i1.400Keywords:
Pioderma, Environmental Sanitation, Personal Hygiene, History of Skin DiseaseAbstract
Toddler age has a predisposing factor that makes it easy to get affected by pyoderma because at that age children begin to explore the surrounding environment such as: playing in the ground, dirty water, where the toddler does not understand the importance of maintaining personal hygiene or personal hygiene for that parents' attention is needed to control children's personal hygiene. The purpose of this study was to analyze personal hygiene, environmental sanitation, and history of skin diseases with pyoderma in toddlers (1-5 years) in Pulau Jambu Village, Kuok Puskesmas Work Area in 2018. This study used analytic research design with cross sectional design. The sample in this study were toddlers (1-5 years) as many as 58 people. data collection through questionnaires. Data processing using univariate and bivariate analysis with Chi-Square test. The results showed there was a relationship between personal hygiene with the incidence of pyoderma in infants (1-5 years) with p value = 0.003, there was a relationship between environmental sanitation and the incidence of pyoderma in infants (1-5 years) with p value = 0.010 while the results of the analysis in factors a history of skin disease showed no association with the incidence of pyoderma in toddlers (1-5 years). With this research the researcher expects health workers to educate about factors related to pyoderma as a form of prevention.References
Aziz, E. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Baduose Media
Budiani & Adiguna. (2014). Penatalaksanaan Pioderma Terkini di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FK Universitas Udayana, RS Sanglah Denpasar-Balidi akses tanggal 26 Juni 2018
Candra, dkk. (2015). Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Penyakit Kulit Pada Tuna Wisma Di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. di akses tanggal 09 April 2018
Danarti, R. (2009). Serba-Serbi Penyakit Kulit Dan Kelamin Sejak Neonatal Sampai Geriatri. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Djuanda, A. (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Depkes, RI (2012). Profil Kesehatan indonesia di akses tanggal 16 April 2018
Dinkes Provinsi Riau (2012). diakses tanggal 16 April 2018
Dinkes Kabupaten Kampar (2017)
Fahriah dkk, (2015). Profil Pioderma Pada Orang Dewasa Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Diperoleh dari diakses tanggal 09 April 2018
Gonzaka, Isharmanto. 2010. https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/03/kulit-tango-reseptor.html di akses tanggal 17 Mei 2018
Hidayat, A.A. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika
Kurniawan, dkk. (2012). Karakteristik pioderma superfisialis pada bayi dan anak di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan Periode Januari 2010-Desember 2012 diakses tanggal 09 April 2018
Kusnoputranto. (2010). Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Departemen Kesehatan
Lumataw, dkk. (2016). Profil pioderma pada anak di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016 di akses tanggal 09 April 2018
Maharani, A. (2015).Penyakit Kulit. Jakarta : Pustaka Baru press
Muttaqin, A. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2014). Metodelogi Penelitian ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
(2008). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
(2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Oentari & Menaldi (2015). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : MediaAesculaplus
Putri, D.N. (2017). Personal Hygiene Dan Kejadian Penyakit Kulit Pada Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa Cokrodirjan Yogyakarta. KTI Politeknik Kesehatan Yogyakarta. Diakses tanggal 15 April 2018
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar). (2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI diakses 02 Juli 2018
Sajida, dkk. (2012). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Diperoleh dari https://media.neliti.com/media/publications/14632-ID-hubungan-personal-hygiene-dan-sanitasi-lingkungan-dengan-keluhan-penyakit-kulit.pdf di akses tanggal 09 April 2018
Sarwiji, B. (2011). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta Barat : PT.Indeks Permata Putri Medika
Saryono & Widianti. (2010). Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Yogyakarta : Nuha Medika
Saputri, (2016). Hubungan Kejadian Pioderma dengan Riwayat Dermatitis Atopi di RSUD Kota Semarang. Diakses tanggal 03 Juli 2018
Sutisna, dkk. (2011). Hubungan Antara Hygiene Perorangan Dan Lingkungan Dengan Kejadian Pioderma Pada Pasien Pioderma Rumah Sakit Islam Sultan Agung Periode Agustus-Desember 2010. Diperoleh dari http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/download/405/343 diakses tanggal 09 April 2018
Sujarweni, W.V. (2014). Metodelogi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media
Soejadi, (2009). Upaya Sanitasi Lingkungan di Pondok Pesantren Ali Maksum Almunawir dan Pandanaran Dalam Penanggulangan Penyakit Skabies. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Ponpes, Jawa Timur diakses 03 Juli 2018
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta Selatan : Salemba Medika
Widya, J. (2016). Pioderma Pada Bayi dan Anak diakses tanggal 26 juni 2018
Widoyono, (2011). Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya). Jakarta : Erlangga