HUBUNGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 2 BANGKINANG KOTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v3i1.394Keywords:
acne vulgaris, kepercayaan diri, remajaAbstract
Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang umum terjadi sekitar 85 hingga 100 persen selama hidup seseorang. Acne vulgaris sering dijumpai pada wanita yang berusia 14 hingga 17 tahun dan 16-19 tahun pada laki-laki. Di Indonesia angka kejadian acne vulgaris berkisar 85% dan terjadi pada usia 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada laki-laki, dengan lesi perdominan adalah komedo dan papul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan acne vulgaris dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI DI SMAN 2 Bangkinang Kota tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI yang mengalami acne vulgaris di SMAN 2 Bangkinang Kota yang berjumlah 73 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden mengalami acne vulgaris dengan jenis papula yaitu sebanyak 39 orang (53,4%), sebagian besar responden memiliki kepercayaan diri yang negatif yaitu sebanyak 40 orang (54,8%) dan terdapat hubungan yang sugnifikan antara acne vulgaris dengan kepercayaan diri pada siswi di SMAN 2 Bangkinang Kota tahun 2017 dengan p value 0,002 (p <0,05). Diharapkan pada remaja putri yang menderita acne vulgaris agar dapat selalu percaya diri jika terjadi acne vulgaris.References
Ahnan. (2014). Jerawat yang masih perlu anda ketahui. Yogyakarta: Graha Ilmu
Andrea. (2008). Cara dan Kebiasaan Membersihkan Wajah. Acne Vulgaris. Yogyakarta: Erlangg
Dipta. (2014). Hubungan faktor makanan dengan terbentuknya jerawat pada siswa dan siswi DI sman 1 Semarang. Diakses tanggal 09 Mei 2018
Darmawati. (2013). Kepercayaan Diri dan Pengambilan Keputusan pada Remaja. Jakarta: Nuha Medika
Efendi. (2013). Hubungan factor genetic dengan kejadian akne vulgaris . Journal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Diakses tanggal 15 Mei 2018
Ellin,dkk(2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian akne vulgaris pada siswa di SMAN 2 Kota Blitar. Diakses tanggal 01 Mei 2018
Hidayat, A.A. (2011). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
Fitriani. (2012). Peranan Kulit dalam Mengatasi Terjadinya Akne Vulgaris. Jakarta. EGC,
Geldard. (2010). Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Media Medika Indonesiana.
Hasan. (2015). Hubungan antara pemakaian jenis kosmetik dengan terjadinya akne vulgaris pada putrid di SMAN 1 Yogyakarta. Diakses tanggal 11 Mei 2018
Hartini. (2012).Terapi Akne vulgaris. Jakarta: Nuha Medika
Kurniawaty. (2015). Hubungan antara kebersihan kulit wajah dengan kejadian acne vulgaris pada siswa SMAN 3 Klaten. Fkui. Diakses tanggal 11 Mei 2018
Lam. (2010). Hubungan perawatan wajah dengan terjadinya akne vulgaris pada Mahasiswa FK USU Stambuk. . Diakses tanggal 11 Mei 2018
Notoadmodjo, Dr.Soekidjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Ridwan. (2013). Hubungan gambaran diri dengan interaksi sosial pada remaja yang berjerawat. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Rikha (2014) dengan judul hubungan jerawat dengan tingkat kepercayaan diri pada X-XII SMA Negeri 7 Manado
Sibero. (2015). Treatment For Acne Vulgaris. Diakses tanggal 01 Mei 2018
Suryani. (2012). Kejadian dan faktor resiko akne vulgaris. Media Medika Indonesiana.
Tahir. (2010). Acne Vulgaris: Simplified. Journal of Pakistan Association ofDermatologists. Diakses tanggal 11 Mei 2018
Wasitaatmadja. (2007). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi kelima,cetakan kedua, 3-8, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Wulandari. (2010). Cara Jitu Mengatasi Jerawat. Jakarta: CV Andi Ofset
Wiliams. (2012). Dellavalle P. R., Garner, S., 2012. Acne Vulgaris Lancet;379: 361-72