Asuhan Keperawatan Pada Pasien Acute Decompensated Heart Failure (Adhf) Dengan Intervensi Utama Pemberian Posisi Semi Fowler (30 – 45) : Studi Kasus

Authors

  • Febrianti Nur Antika Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dian Hudiyawati Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Anik Widiastuti RSUD Dr. Moewardi Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v9i1.32646

Abstract

Latar Belakang: Heart decompensation merupakan faktor yang memperparah kondisi gagal jantung kronis yang disebabkan oleh mekanisme dekompensasi tubuh. Hipertensi tidak terkontrol merupakan salah satu faktor risiko heart decompensation yang dapat memperburuk mekanisme dekompensasi dengan adanya target organ damage (TOD). Pasien dengan heart decompensation juga disertai masalah pernapasan seperti dyspnea, ortopnea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea (PND). Tujuan: untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami Acute Decompesated Heart Failure (ADHF). Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengkajian pada. Tn. H didapatkan tiga diagnosis yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload, kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi, dan intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Adapun tindakan yang dilakukan adalah perawatan jantung, terapi oksigen, pemantauan respirasi, dan pencegahan syok. Hasil: Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diperoleh hasil keadaan Tn.H membaik. Kesimpulan: TTV ; TD : 128/90 mmHg, Nadi : 80x/menit, SpO2 : 98%, RR : 20x/menit, Suhu : 36.4 C, Urine tampung sejak 11 oktober sebanyak 600 cc, bengkak tampak berkurang, pasien tampak berada di posisi semi fowler. Kata Kunci : Acute Decompensated Heart Failuree (ADHF), Intervensi Keperawatan

Downloads

Published

2024-11-03

How to Cite

Antika, F. N., Hudiyawati, D. ., & Widiastuti, A. . (2024). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Acute Decompensated Heart Failure (Adhf) Dengan Intervensi Utama Pemberian Posisi Semi Fowler (30 – 45) : Studi Kasus. Jurnal Ners, 9(1), 378–383. https://doi.org/10.31004/jn.v9i1.32646