Krisis Tiroid Dengan Fibrilasi Atrium

Authors

  • Stefany Melinia Karlindo Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Winarno Winarno Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26382

Abstract

Hipertiroidisme adalah kondisi klinis yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi hormon tiroid dalam jaringan. Krisis tiroid adalah suatu keadaan klinis yang mengancam jiwa, merupakan suatu kondisi klinis yang berat dari hipertiroid, merupakan suatu kondisi kegagalan tubuh untuk melakukan kompensasi hipertiroid yang berat. Manifestasi klinis dapat sangat kompleks dengan adanya faktor presipitasi dan penyakit dasar yang menyertai. Manifestasi kardiovaskuler meliputi takikardi, aritmia (sinus atau supraventrikel takikardi, atrial fibrilasi) dan kegagalan jantung. Fibrilasi atrium merupakan suatu kondisi gangguan irama jantung yang paling sering ditemui di dalam praktik sehari-hari dan menyebabkan mortalitas yang dihubungkan dengan tingginya frekuensi emboli. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya krisis tiroid seperti infeksi, trauma, terapi radioiodine, penghentian obat antitiroid secara tiba-tiba, minum obat tidak teratur, penyakit serebrovaskular, ketoasidosis diabetes, toksemia kehamilan, stres berat dan emosional.  Presentasi kasus : pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan sesak nafas dan dada terasa berdebar-debar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi yang meningkat yaitu 124x/menit dan pernafasan 25x/menit. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan dari  FT4 yaitu 52.63 pmol/L, penurunan TSH yaitu 0.002 uIU/ml, dan hasil EKG didaptkan gambaran fibrilasi atrium. Pasien di diagnosa menderita krisis tiroid dengan fibrilasi atrium.

Downloads

Published

2024-08-01

How to Cite

Karlindo, S. M. ., & Winarno, W. (2024). Krisis Tiroid Dengan Fibrilasi Atrium. Jurnal Ners, 8(2), 1937–1940. https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26382