Leukositosis Pada Pasien Dengan St-Elevation Myocardial Infarction, Apakah Perlu Diberikan Antibiotik ? – Laporan Kasus
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26204Abstract
Sindrom Koroner Akut (SKA) dapat menyebabkan aktivasi fase akut, yang mengawali rekrutmen leukosit ke lokasi miokardium yang mengalami infark. Peningkatan jumlah leukosit jauh lebih besar bila terdapat cedera signifikan terkait inflamasi iskemik.Kami mempresentasikan kasus ST-elevation Myocardial Infarction (STEMI) pada seorang pasien laki-laki berusia 72 tahun, dirawat di unit gawat darurat dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas >12 jam dengan syok kardiogenik. Pemeriksaan elektrokardiogram menunjukkan elevasi segmen ST pada sadapan II, III dan aVF dengan blok AV total. Dari hasil laboratorium, terjadi peningkatan leukosit (26.000/uL) dan neutrofil (72,59 %), serta penurunan limfosit (19,80 %). Terapi optimal untuk STEMI inferior telah diberikan. Pasien ini tidak diberikan antibiotik. Pasien membaik dalam evaluasi. Acute myocardial infact (AMI) berhubungan dengan peradangan sistemik, tercermin pada peningkatan monosit darah tepi dan neutrofil. Peradangan dapat menyebabkan pecahnya plak aterosklerotik dan trombosis. Peningkatan jumlah leukosit mengikuti timbulnya gejala penyakit iskemi.. Limfosit juga mempunyai peran penting dalam memodulasi respon inflamasi pada tahapan proses aterosklerotik. Dalam keadaan akut, limfopenia merupakan temuan umum selama respon stres. Limfopenia telah dikaitkan dengan komplikasi mekanis dan kematian setelah infark miokard. Leukositosis pada SKA tidak memerlukan antibiotik untuk terapi khusus. Dalam hal ini, leukositosis akan kembali normal setelah terapi AMI optimal. Peningkatan leukosit merupakan prediktor independen kematian penyakit jantung koroner, yang mungkin mengindikasikan peran peradangan dalam patogenesis penyakit jantung koroner.Downloads
Published
2024-05-31
How to Cite
Kamalo, A. J. C. ., & Mahbubi, M. . (2024). Leukositosis Pada Pasien Dengan St-Elevation Myocardial Infarction, Apakah Perlu Diberikan Antibiotik ? – Laporan Kasus. Jurnal Ners, 8(2), 1518–1523. https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26204
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ners
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).