Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Osteoporosis Terhadap Pelaksanaan Aktivitas Fisik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v8i1.26086Abstract
Lansia merupakan kelompok umur rentan terhadap gangguan kesehatan dan penyakit yang membuat lansia kesulitan untuk beraktivitas fisik sehari-hari. Osteoporosis dijuluki sebagai “silent killer disaese”. Jika sudah terjadi kerapuhan tulang maka menimbulkan rasa nyeri yang membuat lansia menghindari aktivitas fisik. Hal ini disebabkan dengan minimnya pengetahuan mengenai osteoporosis beserta tingkat pengetahuan lansia sendiri masih kurang atau tidak tahu sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan lansia tentang osteoporosis terhadap pelaksanaan aktivitas fisik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4. Jenis penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sample penelitian menggunakan teknik total sampling, melibatkan 34 lansia sebagai responden. Analisis data dilakukan uji chi-square. lansia yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang dan memiliki tingkat aktifitas rendah sebanyak 29 responden (85.29%) lalu lansia dengan tingkat pengetahuan sedang dan memiliki pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (11.77%) selain itu lansia dengan tingkat pengetahuan cukup dan memiliki aktivitas tinggi sebanyak 1 responden (2.94). Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan lansia tentang osteoporosis dengan pelaksanaan aktivitas fisik.Downloads
Published
2024-04-30
How to Cite
Salsabila, S., Dolifah, D., & Rahmat, D. Y. (2024). Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Osteoporosis Terhadap Pelaksanaan Aktivitas Fisik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4. Jurnal Ners, 8(1), 717–721. https://doi.org/10.31004/jn.v8i1.26086
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ners
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).