Asma Bronkial Persisten Ringan Serangan Berat Well-Controlled dengan Obat Pengendali pada Anak Usia 6 Tahun

Authors

  • Shania Latiza Universitas Tarumanagara
  • Hartono Hartono Department Ilmu Kesehatan Anak RS Bhayangkara, Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.25827

Abstract

Asma adalah mengi berulang dan atau batuk persisten akibat hipereaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan dengan karakteristik timbul secara episodik, cenderung pada malam atau dini hari, musiman, setelah aktivitas fisik, serta mempunyai riwayat asma atau atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 mendapatkan angka prevalensi penyakit asma pada semua umur di Indonesia adalah 4,5%. Hasil penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on Asthma and Alergy in Children) tahun 1995 prevalensi asma masih 2.1%, sedangkan pada tahun 2003 meningkat menjadi 5.2%. Penegakan diagnosis asma pada anak mengikuti alur klasik diagnosis medis yaitu melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis memegang peranan sangat penting mengingat diagnosis asma pada anak sbagian besar ditegakkan secara klinis.  Keluhan wheezing dan atau batuk berulang merupakan manifestasi klinis yang diterima luas sebagai titik awal diagnosis asma. Pasien merupakan seorang anak berusia 6 tahun dengan keluhan sesak napas. Pasien juga mengeluhkan pilek yang sering hilang timbul 1 bulan ini. Pilek hanya timbul pada pagi hari saat pasien bangun tidur, sekret mengalir terus dari hidung, sekret berwarna bening. Pasien memiliki riwayat asma sejak 1 tahun yang lalu. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk memaparkan suatu kasus asma bronkial persisten ringan-sedang serangan berat pada anak dari mulai anamnesis hingga terapi yang diberikan.

Downloads

Published

2024-06-11

How to Cite

Latiza, S. ., & Hartono, H. (2024). Asma Bronkial Persisten Ringan Serangan Berat Well-Controlled dengan Obat Pengendali pada Anak Usia 6 Tahun. Jurnal Ners, 8(2), 1726–1731. https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.25827