Autoimmune Hemolytic Anemia in Pediatric: A Case Report

Authors

  • Clara Alvionita Wongso Medical Study Program, Faculty of Medicine, Tarumanagara University, Jakarta, Indonesia
  • Isfandiyar Fahmi Specialist of Pediatrics of RSUD RAA Soewondo Pati, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.25050

Abstract

Anemia hemolitik autoimun (AIHA) atau autoimmune hemolytic anemia merupakan suatu anemia hemolitik yang disebabkan oleh produksi antibodi tubuh yang merusak sel darah merahnya sendiri. AIHA diklasifikasikan sebagai "hangat" atau "dingin" berdasarkan suhu optimal di mana antibodi menunjukkan reaktivitas maksimal dan sebagai primer atau sekunder tergantung pada adanya penyebab. Presentasi klinis secara general melibatkan tanda dan gejala non-spesifik berupa jaundice, urin berwarna gelap, kelelahan, splenomegali dan kemungkinan hepatomegali. Tatalaksana lini pertama dimulai dengan glukokortikoid, 1 – 2 mg/kg/hari dengan tujuan mengurangi hemolisis serta menstabilkan kadar hemoglobin. Transfusi sering diindikasikan untuk anemia yang bergejala berat yang dapat mengancam nyawa. Seorang pasien perempuan berusia 16 tahun datang dengan keluhan lemas, demam hilang timbul, pucat, dan urin berwarna gelap selama 1 bulan. Hasil pemeriksaan laboratorium darah diperoleh eritropenia, leukopenia, penurunan kadar Hb <3 g/dL dan trombositopenia. Pada pemeriksaan apusan darah tepi didapatkan kesan pansitopenia et causa hemolitik (AIHA) dengan viral infection. Pasien di diagnosa menderita AIHA dan diberikan terapi lini pertama bersamaan dengan transfusi.

Downloads

Published

2024-05-30

How to Cite

Wongso, C. A. ., & Fahmi, I. . . (2024). Autoimmune Hemolytic Anemia in Pediatric: A Case Report. Jurnal Ners, 8(2), 1479 – 1483. https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.25050