Hubungan Breastfeeding Self Efficacy Ibu Menyusui Terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ngabang

Abstract

Self efficacy menyusui merupakan faktor penting yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Permasalahan yang sering muncul adalah ibu mudah terprovokasi dengan berbagai anggapan yang negatif sehingga mengakibatkan rendahnya self-efficacy dan komitmen dalam memberikan ASI eksklusif yang menyebabkan proses menyusui menjadi tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breastfeeding self efficacy ibu menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 59 responden. Peneliti mengumpulkan data langsung dari hasil wawancara kepada responden menggunakan kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF). Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui memiliki breastfeeding self efficacy yang rendah sebanyak 42 responden (71,2%). Sebagian besar ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebanyak 43 responden (72,9%). Ada hubungan breastfeeding self efficacy ibu menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dengan p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan breastfeeding self efficacy ibu menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Diharapkan bagi ibu menyusui untuk meningkatkan breastfeeding self efficacy dengan memperoleh informasi yang cukup mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif dari petugas kesehatan dan bidan dan sering mengikuti konseling yang diadakan oleh puskesmas setempat.