HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI UPTD KESEHATAN TAPUNG KAB. KAMPAR TAHUN 2018
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v2i2.227Abstract
Perawat merupakan sumber keberhasilan pembangunan kesehatan ditingkat puskesmas. Hal ini didukung oleh kinerja perawat. Kinerja perawat didukung oleh motivasi yang baik. Motivasi yang baik dapat mendorong perawat agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Untuk itu motivasi mempunyai peran yang penting dalam peningkatan kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di UPTD kesehatan Tapung Kab. Kampar tahun 2018. Penelitian ini dilakukan pada perawat di UPTD kesehatan Tapung dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Terdapat 2 kuesioner yaitu kuesioner tentang motivasi kerja sebanyak 10 soal dan kuesioner kinerja perawat sebanyak 10 kuesioner. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data dilakukan dengan tek nik uji korelasi chi square. Distribusi ferekuensi berdasarkan usia, dari 30 responden yang paling banyak berusia 25-35 tahun sebanyak 19 orang. Dari tabel distribusi ferekuensi responden berdasarkan pendidikan didapatkan hasil yang paling banyak berpendidikan D3 keperawatan sebanyak 19 orang.distribusi ferekuensi berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang, darihasil uji statistik diperoleh perawat yang motivasi termotivasi dengan kinerja baik sebanyak (77.8%), dan perawat yang mempunyai motivasi tidak termotivasi dengan kinerja baik sebanyak (25.0%) nilai p-value 0,004< 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat pelaksana rawat inap di UPTD Kesehatan Tapung Kab. Kampar hasil analisis diperoleh nilai POR sebesar 10,50 artinya tingkat motivasi perawat termotivasi beresiko 10,50 kali, berpeluang untuk mempunyai kinerja kurang baik. Diharapkan kepada perawat untuk dapat meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada pasien yang dirawat. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang segnifikan antara motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di UPTD kesehatan Tapung tahun 2018.References
Andina pratiwi, (2010). www.gdl.itb.ac.id organisasi dan motivasi di akses tanggal 29 maret 2016
Depkes RI, (2007). Sistim Kesehatan Nasional, Jakarta
Depkes RI, (1998). Sistim perumah sakitan, Manajemen Rumasakit Sakit, Jakarta
Dr. Nursalam, M.Nurs, Hons, (2012). Manajemen Keperawatan edisi ketiga, Salemba Medika, Jakarta
Hasibuan, (2010). Organisasi dan Motivasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Irham Fahmi, SE, M.Si, (2014). Manajemen produksi dan oprasi, Penerbit Alfabeta, cetakan pertama, Bandung
Kuswantoro Putra, (2012). Pengaruh mutu pelayanan keperawatan terhadap kepuasan pasien, di ruang rawat inap rumah sakit islam, Malang
Lukman Hakim, (2009). Faktor faktor yang berhumungan dengan produktivitas kerja karyawan, di dinas kesehatan kabupaten tabalong, Kalimantan Selatan
Minarsih, (2011). Hubungan lingkungan kerja perawat dengan produktivitas kerja perawat di RSUD, DR.M. Jamil padang, Universitas Andalas
Mulianto sindu, (2006). Supervisi di perkaya prespektif syariah, PT. Eelex Media Komputindo, Jakarta
Prof, Dr. H.A.R, Tailar, M.sc, Ed, (2009). Membenahi Pendidikan Nasional. Penerbit Renika Cipta, Jakarta
Suyanto, SKP, M.Kep, (2009). Mengenal kepemimpinan dan manajemen Keperawatan di Rumah Sakit. Penerbit Mitra Cendika, Cetakan ke tiga, Jakarta
Sedarmayanti, (2009). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Penerbit Mandar Maju, Cetakan pertama, Bandung
Sedarmayanti, (2011). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Penerbit Mandar Maju, Cetakan kedua, Bandung
Sugiono, (2009). Metode penelitian bisnis. CV. Alfabeta, Cetakan kesebelas, Bandung