Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24 - 59 bulan di wilayah kerja puskesmas siulak mukai tahun 2023

Authors

  • Fiqri Gumilang Universitas Jambi
  • Fadliyana Ekawati Universitas Jambi
  • Suryati Suryati Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16648

Abstract

Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak di bawah usia lima tahun (bayi di bawah lima tahun), yang kekurangan gizi kronis dan berat badan kurang untuk usia mereka. Menurut WHO dalam modifikasi Wahida 2019, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian stunting pada anak, yaitu Pendidikan orang tua, pengetahuan orang tua, tinggi badan orang tua, riwayat ASI, penghasilan orang tua, riwayat penyakit, riwayat imunisasi dan kepemilikan jamban. Dari persentase stunting di Kabupaten Kerinci pada tahun 2022 yaitu didapatkan salah satu puskesmas yang memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi adalah puskesmas siulak Mukai. Penelitian ini menggunakan pendekatan case control untuk mengetahui faktor risiko atau masalah kesehatan yang diduga memiliki hubungan erat dengan penyakit yang terjadi di masyarakat.yang bertempat di wilayah kerja puskesma siulak Mukai dengan populasi 45 orang yang stunting dan 45 orang yang tidak sunting. Pendidikan orang tua, pengetahuan orang tua, penghasilan orang tua, riwayat imunisasi dan kepemilikan jamban merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai. Sedangkan, riwayat ASI dan riwayat penyakit terdahulu bukan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Gumilang, F., Ekawati, F., & Suryati, S. (2023). Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24 - 59 bulan di wilayah kerja puskesmas siulak mukai tahun 2023. Jurnal Ners, 7(2), 1788–1792. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16648