Campuran Infusa Talas (Xanthosoma Sagittifolium (L.) Schott), Kacang Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) Dan Ekstrak Ragi Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

Authors

  • M. Atik Martsiningsih Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Suyana Suyana Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Menik Kasiyati Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Rita Rena Pudyastuti Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Muji Rahayu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
  • Alifia Ridha Aufa Ajzahra Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16429

Abstract

Pada pertumbuhannya bakteri memerlukan media pertumbuhan yang harus memiliki kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein dan nitrogen. Media Nutrient Agar sering dimanfaatkan untuk melakukan penelitian atau pembelajaran namun, memiliki harga yang relatif tinggi dan banyak diproduksi oleh perusahaan asing. Sehingga dilakukan pemanfaatan bahan alami yang mudah didapat dan memiliki harga terjangkau seperti talas sebagai sumber karbohidrat, kacang kedelai sebagai sumber protein dan ekstrak ragi sebagai sumber nitrogen.Untuk mengetahui media campuran infusa talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott), kacang kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dan ekstrak ragi dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus.Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimental Research) dengan desain penelitian Post-Test Only Control Group Design. Rerata jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus yang tumbuh pada media alternatif adalah 82104 CFU/ml dan pada media Nutrient Agar adalah 94104 CFU/ml. Rerata diameter koloni bakteri Staphylococcus aureus yang tumbuh pada media alternatif adalah 2,53 mm dan pada media Nutrient Agar adalah 2,66 mm. Selisih rerarata antara media alternatif dan media Nutrient Agar pada jumlah koloni dan diameter koloni sebesar -12104 CFU/ml (-12,74%) dan -0,13 mm (-4,75%). Media alternatif cukup efektif (87,26%) untuk pertumbuhan koloni bakteri dan efektif (95,25%) untuk perkembangbiakan koloni bakteri Staphylococcus aureus. Hasil statistik menunjukkan ada perbedaan jumlah koloni dan diameter koloni bakteri Staphylococcus aureus pada media alternatif, dalam arti pada jumlah koloni kurang subur dibandingkan dengan media Nutrient Agar dan pada diameter koloni sebanding dengan media Nutrient Agar.Media alternatif campuran infusa talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott), infusa kacang kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dan ekstrak ragi dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Downloads

Published

2023-07-25

How to Cite

Martsiningsih, M. A., Suyana, S., Kasiyati, M. ., Pudyastuti, R. R. ., Rahayu, M. ., & Ajzahra, A. R. A. . (2023). Campuran Infusa Talas (Xanthosoma Sagittifolium (L.) Schott), Kacang Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) Dan Ekstrak Ragi Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Ners, 7(2), 1068–1074. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.16429