Perbandingan Penyekat Pompa Proton Rute Intravena Intermiten dan Intravena Drip Kontinu Pada Tatalaksana Perdarahan Saluran Cerna Atas Nonvariseal

Authors

  • Berliana Luthfiananda Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
  • Ika Puspita Sari Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
  • Catharina Triwikatmani Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.15909

Abstract

Perdarahan Saluran Cerna Atas (PSCBA) non variseal merupakan keadaan darurat yang membutuhkan penanganan cepat serta diberikan terapi yang tepat. Salah satu terapi yang direkomendasikan adalah Penyekat Pompa Proton (Proton Pump Inhibitor/PPI). Studi ini akan membandingkan kedua rute pemberian PPI yaitu esomeprazole baik dengan rute intravena intermiten maupun intravena drip kontinu dengan parameter kejadian perdarahan dan lama rawat inap pasien. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif dengan pengambilan data melalui data rekam medis dari tahun 2019-2022. Hasil yang didapatkan terdapat 48 kasus pemberian esomeprazole, 31 kasus dengan intravena intermiten dan 17 kasus dengan intravena drip kontinu. Laki-laki memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan perempuan pada kedua kelompok pemberian. Rentang usia 18-69 tahun memiliki persentase yang lebih tinggi pada kedua kelompok. Kejadian perdarahan intravena intermiten lebih rendah dibandingkan intravena drip (29% vs 58,8%, p=0,04). Namun, berbeda halnya dengan lama rawat inap dimana intravena drip kontinu memiliki rerata lama rawat inap yang lebih rendah dibandingkan intermiten (2,5 hari vs 4,7 hari, p=0,05). Perbandingan antara keduanya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.

Downloads

Published

2023-07-21

How to Cite

Luthfiananda, B., Sari, I. P. ., & Triwikatmani, C. . (2023). Perbandingan Penyekat Pompa Proton Rute Intravena Intermiten dan Intravena Drip Kontinu Pada Tatalaksana Perdarahan Saluran Cerna Atas Nonvariseal. Jurnal Ners, 7(2), 979–983. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.15909