Hubungan Asupan Antioksidan dengan Kejadian Sindrom Metabolik Remaja Obesitas Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Authors

  • Ari Yulistianingsih Universitas Muhammadiyah Cirebon
  • Asep Novi Taufiq Firdaus Universitas Muhammadiyah Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.13227

Abstract

Social distancing dan isolasi diri pada masa pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan asupan makan dan gaya hidup pada remaja. Peningkatan konsumsi makanan tinggi garam dan tinggi kalori serta penurunan aktivitas fisik mengakibatkan peningkatan angka obesitas sentral dan sindrom metabolik pada remaja. Asupan antioksidan berperan dalam mengurangi inflamasi pada kondisi obesitas sehingga dapat menurunkan angka sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hubungan asupan antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan selenium) dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas masa adaptasi kebiasaan baru. Penelitian ini menggunakan survei analitik melalui pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Cirebon. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling yang terdiri dari 46 siswa usia 15-18 tahun mengalami obesitas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rerata asupan vitamin C dan asupan selenium termasuk dalam kategori kurang. Asupan selenium berhubungan dengan kejadian sindrom metabolik pada remaja obesitas. Asupan selenium yang kurang berisiko 4,9 kali mengalami sindrom metabolik (p=0,023; OR=4,9; CI=1,16-21,02).

Downloads

Published

2023-04-10

How to Cite

Yulistianingsih, A. ., & Firdaus, A. N. T. . (2023). Hubungan Asupan Antioksidan dengan Kejadian Sindrom Metabolik Remaja Obesitas Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Jurnal Ners, 7(1), 412–419. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.13227

Issue

Section

Articles