ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PARA GURU SAAT MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA DI SD NEGERI 3 LUMPATAN

Authors

  • Saprina Putri Vannisa UIN Raden Fatah Palembang
  • Anisa Wulandari UIN Raden Fatah Palembang
  • Ani Rahayu UIN Raden Fatah Palembang
  • Desti Primadona UIN Raden Fatah Palembang
  • Saipul Annur UIN Raden Fatah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.28687

Keywords:

Faktor Penghambat, Guru, Kurikulum Merdeka

Abstract

SD Negeri 3 Lumpatan, yang berlokasi di Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, adalah sekolah dasar yang diminati oleh banyak orang tua. Sekolah ini memiliki lokasi strategis, fasilitas memadai, dan jarang terkena banjir. Dengan hanya satu kelas per tingkatan dan jumlah siswa 26-30 orang per kelas, sekolah ini telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di hampir semua kelas, kecuali kelas 3 dan 6. Meskipun demikian, penerapan kurikulum baru ini menemui berbagai tantangan, termasuk kebingungan guru dalam pembuatan modul ajar yang kompleks dan kurangnya pelatihan. Tantangan lain mencakup keterbatasan sarana prasarana teknologi dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi. Perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia juga menuntut waktu dan pelatihan tambahan bagi guru. Selain itu, keterampilan soft skill guru seperti empati dan komunikasi efektif menjadi kendala dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, beberapa solusi yang diusulkan meliputi penyediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan bagi guru, program pengembangan profesional berkelanjutan, serta kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui seminar dan forum diskusi. Dukungan holistik dari berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 3 Lumpatan.

References

Aprilia, Erin., Nurhayati, Cut., & Pandiangan, A. P. B. (2023). Perubahan Kurikulum pada Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmu Pendiidikan Dan Sosial, 01 no 4

Daryanto, & Sudjendto, (2014). Siap Menyongsong Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena.

Kemendikbudristek. (2022). Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. 1–37.

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group)

Nasution, S. W. (2022). Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 135-142

Nur, H. M., & Fatonah, N. (2022). Paradigma Kompetensi Guru. Jurnal PGSD UNIGA, 1(1), 12–16.

Putri, I. N., dkk. (2023). Hambatan Guru Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap Proses Pembelajaran Di SD Negeri 3 Brosot. Indonesian Journal of Elementary Education: 5(1), 55

Qomariyah, N., & Maghfiroh, M. (2022). Transisi Kurikulum 2013 Menjadi Kurikulum Merdeka: Peran dan Tantangan dalam Lembaga Pendidikan. Gunung Djati Conference Series, 10, 105–115.

Rahimah, R. (2022). Peningkatan kemampuan guru SMP negeri 10 kota tebingtinggi dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka melalui kegiatan pendampingan tahun ajaran 2021/2022. ANSIRU PAI: Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 6(1), 92-106.

Rukhani, Siti. (2021). Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii. Al-Athfal, Volume 1 N, 8

Sirlyana. & Arif. M., (2023). Teknik Peningkatan Soft Skill. Yogyakarta: CV Budi Utama

Downloads

Published

2024-06-07

How to Cite

Vannisa, S. P. ., Wulandari, A. ., Rahayu, A. ., Primadona, D. ., & Annur, S. . (2024). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PARA GURU SAAT MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA DI SD NEGERI 3 LUMPATAN. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 6748–6752. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.28687