Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya Oleh Guru Bimbingan Dan Konseling Melalui Bimbingan Kelompok Di SMKN 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

Authors

  • Yelnita Putri UIN Sjech M. Djamil Djambek
  • Dodi Pasila Putra UIN Sjech M. Djamil Djambek
  • Muhiddinur Kamal UIN Sjech M. Djamil Djambek
  • Darul Ilmi UIN Sjech M. Djamil Djambek

DOI:

https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i1.11430

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil wawancara penulis dengan guru Bimbingan dan Konseling sebagai informan kunci dan guru wali kelas sebagai informan pendukung serta 2 orang siswa yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan yang dimiliki siswa (A) kebudayaan Jawa dan kebudayaan yang dimiliki oleh siswa (M) kebudayaan Minang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling di smkn 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data berbentuk narasi serta visual (bukan angka) untuk memperoleh pemahaman mendalam dari fenomena tertentu yang diamati. Jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dengan mengambarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Sesuai dengan informasi yang diperoleh atau penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan data-data menyajikan data dan menganalisis data, mengambarkan pemecahan masalah yang ada. Data didapatkan dari observasi , wawancara yang dilakukan di sekolah smkn 1 Pulau Punjung. Adapun informan dari penelitian ini adalah informan kunci guru bimbingan dan konseling, wali kelas dan informan pendukung yaitu siswa kelas X AKL inisial (A) dan inisial (M). Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok di smkn 1 Pulau Punjung yaitu pendekatan yang berfokus pada universalitas dari sebuah budaya sehingga sebuah budaya dapat diterima oleh semua kalangan. Siswa berbaur dengan kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama dengannya. Pendekatan emik yaitu pendekatan yang diperhatikan ciri khas dari budaya yang ada dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat proses bimbingan dan konseling. Siswa lebih nyaman untuk menceritakan permasalahannya kepada teman yang memiliki kebudayaan yang sama dari pada ke guru bimbingan dan konseling. Pendekatan inklusif yaitu pendekatan yang menekankan keterlibatan konselor dalam proses bimbingan dan konseling yang sedang berlangsung.

Downloads

Published

2023-01-12

How to Cite

Putri, Y. ., Putra, D. P. ., Kamal, M. ., & Ilmi, D. . (2023). Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya Oleh Guru Bimbingan Dan Konseling Melalui Bimbingan Kelompok Di SMKN 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(1), 2908–2915. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i1.11430