PEMANFAATAN ARES PISANG DAN AKAR BAMBU SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR DI BOJONEGORO
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.5919Keywords:
Pupuk Organik Cair (POC), Ares Pisang, Akar Bambu.Abstract
Desa Pilang merupakan desa dengan mayoritas wilayah desanya adalah persawahan. Kondisi ini menjadikan sebagian besar masyarakat Pilang berprofesi sebagai petani. Pemupukan merupakan salah satu faktor urgen dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Pemakaian pupuk organik dianggap lebih praktis karena ekonomis dan mudah didapat. Desa ini juga kaya akan potensi kekayaan alam lainnya, seperti pohon pisang yang dapat dijumpai di sepanjang jalan dan di pekarangan setiap warga. Selain pohon pisang, di Desa Pilang juga banyak dijumpai pohon bambu yang tumbuh lebat di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo. Selama ini, pohon pisang dan bambu tersebut hanya dikonsumsi buah pisangnya dan diambil batang bambunya hanya untuk keperluan tertentu saja. Hal itu dikarenakan kurangnya wawasan masyarakat tentang manfaat dari setiap bagian pada pohon pisang dan akar bambu. Padahal, apabila diolah dengan baik kedua pohon tersebut dapat menjadi pupuk yang menjadi salah satu media untuk meningkatkan produksi pertanian. Adapun pada pendampingan masyarakat ini, penulis menggunakan metode ABCD (Aset Based Community Development). Metode ini merupakan metode pengembangan masyarakat yang berdasarkan pada aset lokal yang dimiliki oleh suatu wilayah. Kegiatan pengembangan masyarakat dilaksanakan dengan pelatihan untuk memanfaatkan ares pisang dan akar bambu menjadi pupuk organik cair. Adapun manfaat dari pupuk ini adalah memperkokoh batang, menambah bobot tanaman, dan mengurai bahan organik, membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serta membantu dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit tumbuhan dan hama.References
Husnihuda, M. I., Sarwiti, R., & Susilowati, Y. E. (2017). Respon Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis,L.) pada Pemberian PGPR Akar Bambu dan Komposisi Media Tanam. Jurnal Ilmu pertanian Tropika dan Subtropika, 2(1), 13–16.
Isma, M. (2019). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah ( Allium ascalonicum L .) pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kandang Kotoran Sapi dan PGPR Akar Bambu ( Growth and Yield of Shallot ( Allium ascalonicum L .) on Various Doses of Cow Manure and Bamboo Root PGPR ). June.
Kesumaningwati, R. (2018). Penggunaan Mol Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) sebagai Dekomposer untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit (Utilizing of Banana’s Corm (Musa paradisiaca) Microorganisms as Oil Palm Empty Fruit Bunches Decomposer). Ziraa’ah, 40(1), 40–45.
Lepongbulan, W., Tiwow, V. M. A., & Diah, A. W. M. (2017). Analisis Unsur Hara Pupuk Organik Cair dari Limbah Ikan Mujair (Oreochromis mosambicus) Danau Lindu dengan Variasi Volume Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 92. https://doi.org/10.22487/j24775185.2017.v6.i2.9239
Madusari, S. (2016). Kajian Aplikasi Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang dan Mikoriza Pada Media Tanam Terhadap Karakter Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq …. Jurnal Citra Widya Edukasi, VIII(1), 1–17.
http://journal.cwe.ac.id/index.php/jurnal_citrawidyaedukasi/article/view/83
Prasetyo, D., & Evizal, R. (2021). Pembuatan dan Upaya Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrotropika, 20(2), 68. https://doi.org/10.23960/ja.v20i2.5054
Downloads
Published
Versions
- 2022-08-27 (3)
- 2022-08-09 (2)
- 2022-06-30 (1)
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Firda Zakiyatur Rofi’ah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.