PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI TPA TAMBUSAI KABUPATEN KAMPAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v1i1.521Keywords:
Pemeriksaan Tumbuh kembang Balita, penyuluhan, pelatihanAbstract
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas perlu dilakukan pemantapan terhadap tumbuh kembang anak agar tidak terjadi kelainan. Pemantauan tumbuh kembang Balita bertujuan untuk mengobservasi dengan melihat perkembangan normal balita. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode pemeriksaan tumbuh kembang, ceramah dan demonstrasi. Hasil pemeriksaan Balita di TPA Tambusai terkait Tumbuh Kembang diketahui bahwa dari 12 Balita yang diperiksa terdapat 2 Balita (17%). yang mengalami keterlambatan atau gangguan perkembangan. Sedangkan 10 Balita (83%)berada pada kategori normal. Terdapat peningkatan sebanyak 75% pengetahuan dari peserta tentang pemantauan tumbuh kembang Balita di TPA Tambusai. Hasil pelatihan tumbuh kembang balita di TPA Tambusai yaitu 100% mampu mempraktikkan cara mendeteksi tumbuh kembang. Berdasarkan hasil kegiatan PKM diharapkan kepada pengasuh untuk melakukan stimulasi kepada anak yang tidak normal dan kepada kepala TPA untuk melakukan skrining disetiap tahapan perkembangan anak.References
Adriana, D. (2011). Tumbuh kembang dan terapi pada anak. Jakarta: Salemba Medika.
Departemen Kesehatan RI. (2016). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak. Jakarta: Depkes RI.
IDAI. (2016). Deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang dalam 1000 hari pertama
(Bahan pelatihan SDIDTK). Jakarta: IDAI.
Jeharsae, R., Sangthong, R., Wichaidit, W., & Chongsuvivatwong, V. (2013). Growth and development of children aged 1–5 years in low-intensity armed conflict areas in Southern Thailand: A community-based survey. Conflict and Health,
(8), 1-8.
Lestari, S., Yani, D.I., & Nurhidayah, I. (2018). Kebutuhan orang tua dengan anak disabilitas. Journal of Nursing Care, 1(1). DOI: https://doi.org/10.24198/jnc.v1i1.15764.
Maritalia, D. (2009). Analisis pelaksanaan program stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) balita dan anak pra sekolah di Puskesmas Kota Semarang tahun 2009. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Naim, R., Juniarti, N., & Yamin, A. (2017). Pengaruh edukasi berbasis keluarga terhadap intensi ibu hamil untuk optimalisasi nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(2). DOI: https://doi.org/10.24198/jkp.v5i2.475.g166.
Needlman, R.D. (2011). Growth and development. Dalam: Behrman, R.E., Kliegman, R.M., & Jenson, H.B., penyunting. Nelson textbook of pediatrics (edisi ke-19). Philadelphia: WB Saunders Company.
Palasari, D., & Purnomo, D.I.S.H. (2012). Keterampilan ibu dalam deteksi dini tumbuh kembang terhadap tumbuh kembang bayi. Jurnal Stikes, 5(1).
Kemenkes RI. (2016) Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang.
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan anak dan permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta CV.
Suryanto, Purwandari, H., & Mulyono, W. (2014). dukungan keluarga dan sosial dalam pertumbuhan dan perkembangan personal sosial, bahasa dan motorik pada balita di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 103-109.
Tanuwidjaya, S. (2012). Konsep umum tumbuh kembang dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Widaningsih, I., Darajat, A.M., dan Dirgahayu, I. (2012). Pengaruh stimulasi deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) terhadap perkembangan anak usia 4-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Cinunuk Kabupaten Bandung. Jurnal Stikes Bhakti Kencana.