This is an outdated version published on 2022-05-30. Read the most recent version.

PENYULUHAN KESEHATAN HIPERTENSI DENGAN MEDIA BOOKLET PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN KELURAHAN TALANG JAMBE

Authors

  • Ani Syafriati STIKES Mitra Adiguna Palembang
  • Oscar Ari Wiryansyah STIKES Mitra Adiguna Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.4419

Keywords:

Penyuluhan Kesehatan, Hipertensi, Lansia, Booklet

Abstract

Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan penderitanya. Hasil riset WHO pada tahun 2007 menetapkan hipertensi pada peringkat tiga sebagai faktor resiko penyebab kematian dunia. Penatalaksanaan penyuluhan kesehatan hipertensi dilakukan sebagai upaya pengurangan resiko naiknya tekanan darah dan pengobatannya. Dalam penatalaksanaan hipertensi upaya yang dilakukan berupa upaya nonfarmakologis (memodifikasi gaya hidup melalui pendidikan kesehatan) dan farmokologis (obat-obatan). Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines (pedoman) adalah dengan penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olah raga yang dilakukan secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok. Salah satu kegiatan untuk menekan penyakit hipertensi yaitu dengan melakukan penyuluhan kesehatan pada lansia. Diharapkan ketika diajarkan edukasi dengan booklet dapat diteruskan oleh petugas kader dan Puskesmas Wilayah Binaan Kelurahan Talang Jambe Palembang untuk menjadi salah satu kegiatan mingguan pada warga binaannya.

References

Bo, Hu, et. El. 2015. “effects of psychological stress on hypertension in middle aged chinnese: A Cross Sectional Study”, China http://doi.org/10.1371/journal. Pone.0129163. diakses 8 april 2019.

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : PT Rineka Cipta

Corwin Elizabeth. 2007. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Ketiga. Jakarta : Buku Kedokteran ECG

Gunawan, Lany. 2012. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Halpern, M. T., Zeba, M. K., Jordana, K. S., Michel, B., Jaime,J. C., Joyce, C., et al., 2006, Recommendations for Evaluating Compliance and Persistence With Hypertension Therapy Using Retrospective Data, Journal of the American Heart Association, 47: 1039-48.

Jono. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi di Puskesmas Musuk II, Kabupaten Boyolali. Diakses 17 Juni 2015. http//Stikes.Jogjakarta

Kemenkes RI, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Angka Kejadian Hipertensi di Indonesia Tahun 2013. Jakarta.

Kemenkes RI, 2018. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Angka Kejadian Hipertensi di Indonesia Tahun 2018. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika

Patel, Chandra, 2002, fighting heart disease: a practical self-help guide to prevention and treatment. India: Thompson press limited.

Rahajeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Syahrini, Erlyna Nur. 2012. Faktor-faktor Risiko Hipertensi Primer di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. [Thesis Ilmiah]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Vasan R, et al.2002.Impact of High-Normal Bloos Pressure on The Risk of Cardiovascular Disease. New England Journal of Medicine, 345(18):1291-1297.

WHO. 2012. Indikator Masyarakat Sehat. Perhi.

WHO. 2013. Global Health Obeservatory (GHO) Raised Blood Pressure Situation and Trends.

Downloads

Published

2022-05-30

Versions

How to Cite

Syafriati, A. ., & Wiryansyah, O. A. . (2022). PENYULUHAN KESEHATAN HIPERTENSI DENGAN MEDIA BOOKLET PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN KELURAHAN TALANG JAMBE. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 550–554. https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.4419