RAINWATER HARVESTING (RWH) SEBAGAI INTERVENSI SENSISTIF DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG MADONG KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KOTA TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU

Authors

  • Rinaldi Daswito Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungpinang
  • Hevi Horiza Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungpinang
  • Harvensica Gunnara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungpinang

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i3.29951

Keywords:

Rainwater Harvesting, Stunting

Abstract

Hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa angka prevalensi balita stunting di Kabupaten Lingga (18,9%), Kabupaten Bintan (17,8%) dan Kota Tanjungpinang (15,7%). Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi stuntingnya masih di atas 14% (secara total angka prevalensi balita stunting di Kepulauan Riau (15,4%). Masalah ini disebabkan oleh sanitasi yang belum layak, kurangnya ketersediaan air bersih, tingkat perekonomian masyarakat yang masih rendah, ketahanan pangan yang belum terpenuhi secara langsung dan kondisi masyarakat yang tidak suka mengkonsumsi ikan dalam menu makanan sehari-hari. Termasuk di wilayah Kelurahan Kampung Bugis permasalahan tersebut juga ditemukan. Maka berdasarkan penjelasan di atas maka perlu masyarakat untuk memanfaatkan air hujan yang melimpah untuk bisa digunakan untuk peningkatan akses terhadap air bersih di wilayah pengabdian.

References

Achmad, M. (2011). Buku Ajar Hidrologi Teknik , Universitas Hasanuddin.Makasar.

Ambarwati, R. D. (2014). Air Bagi Kehidupan Manusia.

Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang. (2021). Kota Tanjungpinang Dalam Angka 2021. Tanjungpinang: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang.

Farhan, M. (2020). Modifikasi Alat Pengolahan Air Hujan Dengan Kombinasi Media Filtrasi Di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Tahun 2020. Tanjungpinang.

Husni, M., & Nuryanto, S. (2002). Kajian Kualitas Air Hujan Buatan dan Kaitannya dengan Peningkatan Curah Hujan. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi

Cuaca, Vol 1, 179-186.

Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Swadaya. Nanaimo, R. D. (2012). Rainwater Harvesting Best Practices Guidebook. Canada:

Regional District of Nanaimo.

Nasihah, M. (2017). Efek Hujan Asam Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Jurnal EnviScience, 27-30.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MENKES/PER/IX Tentang syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air

Sari, I. (2019). Alat Pengolahan Air Hujan di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.

Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.

Tjasyono, B. (2004). Klimatologi. Institut Teknologi Bandung.

Wijianti, E. S., Nurhadini, & Saparin. (2016). Peningkatan Kualitas Air Minum Menggunakan Penyaringan Air Sederhana Berbasis Limbah Cangkang

Siput Gonggong Di Desa Kulir-Ilir Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung, 39-44.

Yulius, S. (2010). Pengantar Penelitian Kuantitatif Surakarta. UNS Press.Q1.

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Daswito, R. ., Horiza, H. ., & Gunnara, H. . (2024). RAINWATER HARVESTING (RWH) SEBAGAI INTERVENSI SENSISTIF DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG MADONG KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KOTA TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 5337–5341. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i3.29951