BIMBINGAN BELAJAR SAMBIL BERMAIN PADA ANAK USIA DINI DI KEL. MANGGA DUA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2928Keywords:
Bermain, Belajar, AnakAbstract
Tantangan sebagai seorang pengajar yang mengajar anak usia dini. Tentunya harus lebih ekstra sabar dan telaten. Berbeda dengan mengajar anak-anak jenjang SD, SMP, dan SMA. Tentunya lebih mudah mengerti dan tidak membuat sang pengajar ekstra perhatian. Untuk mengatasi hal tersebut sang pengajar bisa mencari modul cara belajar anak usia dini, dengan begitu pengajar akan lebih mudah memahami karakter belajar anak. Modul bisa di download melalui laman google secara gratis. Memang cara mengajar anak usia dini tentunya sangat berbeda dengan jenjang yang lebih tinggi. Sosialisasi dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan . Dalam sosialisasi  mahasiswa KKN memberikan  bimbingan belajar sambil bermain kepada anak usia dini dengan waktu yang digunakan yaitu 1 X 45 menit. Dari hasil observasi dan kegiatan yang dilakukan secara langsung dapat diketahui bahwa anak-anak tidak nyaman dengan kondisi diam di tempat (lebih suka bergerak) sehingga jika memberikan materi dengan cara mengkombinasi materi tersebut dengan permainan, anak usia dini akan lebih menyukai dibanding belajar tanpa permainan. Serta manfaatnya bagi peserta didik yaitu: (1) pengenalan tentang orang lain, bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain. Dengan bermain bisa jadi sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme. (2). Pengenalan berbagai gerak. Untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik. Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik. (3). Komunikasi berkembang. Dengan bermain, dapat jadi alat untuk belajar kemampuan berbahasa anak. Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan mereka. (4) keterampilan berpikir. Materi keterampilan berpikir merupakan materi yang diberikan sebagai tujuan untuk mengembangangkan aspek kognitif anak. Selama bermain anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka.References
Arikunto, S. 2005. Manajeman Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Budiardjo, Tri. 2011. Pelayanan Anak Yang Holistik. Yogyakarta: ANDI.
Hurlock B. Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak: Jakarta: Penerbit Erlangga.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Linda, C. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multi Intelegences. Jakarta: Intuisi Pres.
Maryatun, Eka Budi dan Hayati, Nur,. 2010. Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Yus, Anita. 2011. PenilaianPerkembangan Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Downloads
Published
Versions
- 2022-07-25 (2)
- 2021-11-24 (1)