PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DESA BARANGKA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERGIZI TINGGI: COOKIES SINGKONG, CANDY KELOR, DAN ABON IKAN TONGKOL

Authors

  • Suci Dwi Yanti Institut Sains Teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari
  • Venia Oktafiani Institut Sains Teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari
  • Kurnia Sri Yunita Universitas Telkom Bandung
  • Kurnia Sri Yunita Universitas Telkom Bandung
  • Hilman Fauzi Tresna Sania Putra Universitas Telkom Bandung
  • Irfan Darmawan Universitas Telkom Bandung
  • Putra Fajar Alam Universitas Telkom Bandung
  • Vany Octaviany Institut Sains Teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari
  • La Ode Agus Salim Institut Sains Teknologi dan Kesehatan ‘Aisyiyah Kendari

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i1.26957

Keywords:

Kader Posyandu, Kelor, Singkong, Ikan Tongkol, Stunting.

Abstract

Desa Barangka, yang tergabung dalam Kabupaten Buton dengan angka stunting tertinggi di Sulawesi Tenggara, menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan stunting. Melalui kemitraan dengan kader posyandu sebagai garda terdepan di bidang Kesehatan, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gizi, teknik pengolahan makanan bergizi tinggi, dan inovasi produk makanan. Pendekatan yang diambil melibatkan pelatihan intensif untuk mengenalkan dan mensosialisasikan kandungan gizi yang diperlukan, teknik pengolahan yang tepat, dan inovasi produk makanan berbasis bahan lokal. Kelor, singkong, dan ikan tongkol dipilih sebagai bahan utama dalam pengembangan produk inovatif seperti Jelly Candy Kelor, Cookies Singkong, dan Abon Ikan Tongkol. Produk-produk ini notabene kaya akan gizi dan nutrisi, memperkaya pola konsumsi masyarakat secara menyeluruh. Pengabdian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat di desa Barangka tetapi juga berfungsi sebagai langkah positif dalam menekan angka stunting. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat menjadi kontribusi yang signifikan, merentang hingga desa-desa terdekat, sehingga upaya penanggulangan stunting dapat mencapai dampak optimal. Melalui pemanfaatan sumber daya lokal, desa Barangka memperlihatkan bahwa solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dapat ditemukan di lingkungan sekitar, menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam masyarakat setempat.

References

Barangka. Home. [Internet]. [Accessed August 23, 2023]. Available from: https://www.barangka.com/

Fajarnita, A., & Herlitawati, H. (2023). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Melalui Media Digital Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Stunting. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES), 2(1), 187–197.

Ginting, S., Simamora, A. C. R., & Siregar, N. (2022). Pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media audio visual terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam pencegahan stunting di Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021. Journal Of Healthcare Technology And Medicine, 8(1), 390–399.

Rosianti, N., Sunarsih, S., & Banudi, L. (2022). Hubungan Pola Makan, Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Pesisir Desa Manuru Kabupaten Buton. Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya, 1(1).

Septyawan, A. Y., Rianti, M., Irawati, P., & Utama, D. A. (2022). Efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan stunting warga rt 14 kelurahan bukit pinang, kota samarinda. selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(3), 1457–1461.

Wardana, A. K., & Astuti, I. W. (2020). Penyuluhan pencegahan stunting pada anak. Jurnal Berdaya Mandiri. https://doi.org/10.31316/jbm.v1i2.642

Downloads

Published

2024-02-10

How to Cite

Yanti, S. D. ., Oktafiani, V. ., Yunita, K. S. ., Yunita, K. S. ., Putra, H. F. T. S. ., Darmawan, I. ., Alam, P. F. ., Octaviany, V. ., & Salim, L. O. A. . (2024). PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DESA BARANGKA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERGIZI TINGGI: COOKIES SINGKONG, CANDY KELOR, DAN ABON IKAN TONGKOL. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 2244–2248. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i1.26957