PENINGKATAN PRODUKSI BAHAN PANGAN SINGKONG DENGAN MEMANFAATKAN LAHAN GAMBUT DI GAMPONG KUALA BARO, KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v2i3.2620Keywords:
Singkong, Lahan Gambut, Penyuluhan dan Edukasi, Kelayakan usahataniAbstract
Singkong (Ubi Kayu) merupakan salah satu makanan produk yang ada di Indonesia penghasil energi setelah padi. Tanaman singkong penting sebagai sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan ternak banyaknya olahan makanan dan manfaat dari singkong sehingga menjadikan singkong menjadi makanan yang sangat disukai dikalangan masyarakat. Tanaman singkong tidak hanya dapat tumbuh di lahan mineral, naumun dpat tumguh juga di lahan gambut. Namun demikian lahan gambut yang dimanfaatkan sebagai lahan budidaya, harus dikelola dengan cara tertentu secara tepat dan benar, guna memanfaatkan lahan gambut untuk bercocok tanam singkong, serta mengedukasi petani bahwa singkong memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga dapat menambah pendapatan petani. Metode yang digunakan adalah diskusi (penyuluhan) dengan perangkat gampung serta beberapa petani, kunjungan ke lapangan serta tanya jawab (konsultasi). Hasil penelitian, usaha untuk meningkatkan produksi singkong pada lahan gambut perlu adannya penerapan teknik budidaya yang baik seperti analisis tanah, pengaturan air, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta penanganan pasca panen yang baik, Sehingga akan didapat hasil yang optimal.References
Amilia, W., & Choiron, M. (2017). Studi Kelayakan Usaha Dan Daya Saing Pada Industri Tepung Tapioka Di Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 10(2), 51. https://doi.org/10.19184/jsep.v10i2.5654
Bagio, B., Yusya, A., Ashabul, A., & Akhmad, B. (2021). Identifikasi Komoditas Pertanian untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pada Lahan Gambut di Desa Cot Mee Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Pengabdian Agro & Marine Industry, 24–29.
BPS. (2020). Kabupaten Nagan Raya Dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Nagan Raya.
CCFPI. (2004). Kiat Budidaya Palawija Di Lahan Gambut. In The Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI). The Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI).
FAO. (2013). Cassava, a 21st century crop. In Save and grow: cassava, a guide to sustainable production intensification.
Fitriani, H., Hartati, N. S., & Sudarmonowati, E. (2019). Evaluation of Adaptation and Production of Three Selected Cassava (Manihot esculenta Crantz) in Peat Land Area of Central Kalimantan. Jurnal ILMU DASAR, 20(2), 75. https://doi.org/10.19184/jid.v20i2.7449
Islami, T. (2015). Ubi kayu : tinjauan aspek ekofisiologi serta upaya peningkatan dan keberlanjutan hasil tanaman. Graha Ilmu.
Radjit, B. S., Widodo, Y., Saleh, N., & Prasetiaswati, N. (2015). Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas dan Keuntungan Usahatani Ubikayu di Lahan Kering Ultisol. Iptek Tanaman Pangan, 9(1).
Rahmat, R. (1997). UBI KAYU, Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
Sintesis, T., Balai, K., Penelitian, B., Pengembangan, D., Lahan, S., Jalan, P., & Juanda, I. H. (2008). Pemanfaatan Dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa Gambut Di Kalimantan. Pengembangan Inovasi Pertanian, 1((2)), 149–156.
Sudaryono, A. S. (2017). Tanggap Tanaman Ubikayu Terhadap Pupuk Formula a Dan B. Buletin Palawija, 15(1), 15–23.
Sutardi, & Harnowo, D. (2006). Komponen teknologi budidaya perbenihan ubi kayu. In Prosiding Seminar Peningkatan Produksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Mendukung Kemandirian Pangan (pp. 186–194).