PELATIHAN PEMBUATAN EFEKTIF MIKROORGANISME LOKAL (EMOL) BAGI MASYARAKAT TANI HUTAN DI DESA KOTABES, KABUPATEN KUPANG

Authors

  • Astin Elise Mau Universitas Nusa Cendana
  • Wilhelmina Seran Universitas Nusa Cendana
  • Fadlan Pramatana Universitas Nusa Cendana
  • Mamie Elsyana Pellondo’u Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v5i4.26076

Keywords:

Sampah Organik, Efektif Mikroorganisme Lokal

Abstract

Masalah produktifitas lahan berkaitan erat dengan pola pemanfaatan dan pengolahan lahan yang diterapkan oleh masyarakat. Pola tanam yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air tentunya memberi dampak negatif berkelanjutan bagi produktifitas lahan.  Masyarakat desa Kotabes yang merupakan salah satu wilayah di dalam kawasan hutan Sisimini Sanam melakukan praktek tani hutan yang mengakibatkan banyaknya tanaman sisa panen yang dibiarkan busuk dan menjadi sampah organik khususnya pada saat musim panen. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah bagi keberlanjutan lingkungan dan dapat memberi kontribusi terhadap pemanasan global (Global warming). Salah satu cara yang tepat untuk masalah yang berkaitan dengan sampah organic adalah dengan mengolahnya  menjadi bentuk yang lain untuk dapat dimanfaatkan, misalnya dengan mengolah sampah organik menjadi Efektif Mikroorganisme Lokal (EMOL). Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah bertujuan untuk  memberikan pelatihan bagi masyarakat kelompok tani agar dapat mengolah sampah organik menjadi EMOL. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan EMOL secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan EMOL yang bersumber dari sampah organik  setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan PKM. Kesadaran akan pentingnya mengolah sampah organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.

References

Anonim. (2010). Kabupaten Kupang dalam Angka 2009. https://kupangkab.bps.go.id/publication/2010/03/05/72d872529d1105199dd61579/kabupaten-kupang-dalam-angka-tahun-2009.html

Anonim. (2019). Kabupaten Kupang dalam Angka 2018. https://kupangkab.bps.go.id/publication/2018/08/17/beb903cce98d8fc5a9e7f91a/kabupaten-kupang-dalam-angka-2018.html .

Ayuba, S. R., Jaya, R., Taslim, I., & Manyoe, I. N. (2022). Penerapan Pola Tanam Garis Kontur Pada Lahan PertanianBerbukit dalam Rangka Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Mengendalikan Besaran Erosi. Jurnal Abdimas Dosma, 1(1), 19–23.

Firdaus LN, Sri Wulandari, G. D. M. (2013). PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN KARET PADA TANAH BEKAS TAMBANG BAUKSIT DENGAN APLIKASI BAHAN ORGANIK. Biogenesis, 10(1), 53–64. https://biogenesis.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/view/1905/1874

Khair, H. (2016). Pembuatan pupuk bokashi dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki desa simpang empat kecamatan sei rampah kabupaten serdang bedagai provinsi sumatera utara. Fakultas Pertanian, 1(1).

Prarikeslan, W., Novio, R., & Nora, D. (2023). Pengelolaan Limbah Organik Petani Untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 101–108. https://doi.org/10.24036/abdi.v5i1.394

Puger, I. G. N. (2009). Konservasi Nipah (Nypa fruticans Linn.) Sebagai Alternatif Desa Banjarasem dalam Kaitannya dengan Penekanan Pemanasan Global. Prosiding Seminar Konservasi Flora Indonesia Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global.

Puger, I. G. N. (2018). Sampah Organik, Kompos, Pemanasan Global,. Agro Bali (Agricultural Journal), 1(2), 127–136. https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/Agro/article/view/402%0Ahttps://ejournal.unipas.ac.id/index.php/Agro/article/download/402/327

Qadrini, L. (2022). Penyuluhan Manfaat Bakau kepada Masyarakat Pesisir Desa Panyampa. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2), 719–726. https://doi.org/10.54082/jamsi.316

Rahman, F. A., Anwar, S., Nuur, M., Thoha, F., & Handayani, W. S. (2023). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Erosi Terhadap Lingkungan Di Desa Mekarwangi Pandeglang. Jurna Aptekmas, 6(1), 137–143. https://doi.org/10.36257/apts.v6i1.6614

Simatupang, M. W. J., Rismayadi, B., & ... (2023). Perilaku Kelompok Masyarakat Petani Dalam Pengolahan Limbah Hasil Sisa Panen Dan Kotoran Hewan Untuk Media Tanam. Management Studies and …, 4(2), 1632–1640. https://www.yrpipku.com/journal/index.php/msej/article/view/1415%0Ahttps://www.yrpipku.com/journal/index.php/msej/article/download/1415/1106

Wahyunto, & Dariah, A. (2014). Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi Existing, Karakteristik, dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(2), 81–93. https://doi.org/10.2018/jsdl.v8i2.6470

Downloads

Published

2024-07-08

How to Cite

Mau, A. E., Seran, W., Pramatana, F., & Pellondo’u, M. E. . (2024). PELATIHAN PEMBUATAN EFEKTIF MIKROORGANISME LOKAL (EMOL) BAGI MASYARAKAT TANI HUTAN DI DESA KOTABES, KABUPATEN KUPANG. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 6141–6145. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i4.26076