KAWASAN SADAR KEBERSIHAN DAN POTENSI BAHAYA (KADARSIH ) DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN PAMEKASAN

Authors

  • Muslikha Nourma Rhomadhoni Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Octavianus Hutapea Hutapea Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Utami Ambarsari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Ari Andini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Rizka Novembrianto UPN Veteran Jawa Timur
  • Endah Budi Permana Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Muhammad Ilham Wahyudi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.22854

Keywords:

Kebersihan, Bahaya, Pondok Pesantren, Santri, Darurat

Abstract

Keberadaan pondok pesantren dan sekolah di pondok pesantren akan memberikan pengalaman hidup yang berharga bagi siswa. Mereka akan belajar untuk hidup mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menghargai orang lain dan membangun persaudaraan yang erat. Pendidikan di pondok pesantren hampir sama dengan Pendidikan umum namun lebih banyak porsi pendidikan dan pendalaman tentang agama islam. Keberadaan siswa di pondok pesantren hampir 24 jam perlu menjaga kebersihan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, sarana untuk antisipasi kegawatdaruratan diperlukan agar, masyarakat pondok dapat mencegah dan mengantisipasi sebuah kejadian dalam kondisi darurat. Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah mendeklarasikan pondok pesantren sebagai kawasan sadar kebersihan dan potensi bahaya (Kadarsih). Metode yang digunakan sosialisasi (yakni sosialisasi dan edukasi higiene dan sanitasi, 5R (Resik, rapi, rawat, ringkas, dan rajin), sosialisasi kegawatdaruratan, lomba kebersihan, pemasangan tanda bahaya, praktik simulasi, dan komitmen kawasan kadarsih, penyusunan tim dan struktur organisasi dan program kerja. Hasilnya ada perubahan pemahaman santri yang sebelumnya sebagain besar tidak mengetahui tentang higiene dan sanitasi, 5R, kegawatdaruratan, tanda bahaya, Mereka mengakui kegiatan ini memiliki banyak manfaat dan baik serta mereka juga  baru mendapatkan pengetahuan tersebut. Pada aktivitas pemasangan tanda bahaya (safety sign) di area pondok pesantren dan sekolah, mereka lebih memahami fungsi dari pemasangan tanda tersebut, serta harus berlari kemana jika ada bahaya, yaitu menuju titik kumpul. deklarasi kawasan sadar kebersihan dan potensi bahaya semakin melengkapi bahwa pondok pesantren harus berkomitmen kuat untuk menjunjung tinggi kebersihan sebagai salah satu kebutuhan, serta sadar potensi bahaya juga merupakan upaya untuk melindungi diri dari bahaya. kesimpulannya, program ini telah dilaksanakan di pondok pesantren di pamekasan, dilengkapi dengan tim dan pengurus kawasan kadarsih. Harapannya program ini akan terus dijalankan sebagai sebuah bagian penting dalam kehidupan pondok pesantren.

References

Ikhwanudin, A. (2013). Perilaku Kesehatan Santri: (Studi Deskriptif Perilaku Pemeliharaan Kesehatan, Pencarian dan Penggunaan Sistem Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Lingkungan di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya). 2, 1–2.

Khairul Rahmat, H., Puspito Sari, F., Hasanah, M., Pratiwi, S., Muafi Ikhsan, A., Rahmanisa, R., Pernanda, S., & Mahdi Fadil, A. (2020). Upaya Pengurangan Risiko Bencana Melalui Pelibatan Penyandang Disabilitas Di Indonesia: Sebuah Tinjauan Kepustakaan Disaster Risk Reduction Efforts Through Involvement of People With Disabilities in Indonesia: a Literature Review. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 6(2), 55–64. https://doi.org/10.33172/jmb.v6i2.623

Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung,

Aryanti, W, S. (2020). Menjaga Kebersihan Sekolah Dan Karakter Peduli Lingkungan Bagi Murid MI/SD Di Indonesia. Jurnal Edukatif, Januari- Juni, 6 (1), h. 76-85.

Asthiningsih, N, W,W, Wijayanti, T. (2019). Edukasi Personal Hygiene Pada Anak Usia Dini Dengan G3CTPS. Jurnal Pesut: Pengabdian Untuk Kesejahteraan Umat, 1 (2), h. 84-92.

Agustina, A. (2021). Perspektif Hadis Nabi SAW Mengenai Kebersihan Lingkungan. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, April, 1 (2), h. 96-104.

Bagiastra, I, K,Damayanti, S,P. (2019). Pemahaman Dan Penerapan Personal Hygiene Dan Sanitasi Pada Anak-Anak Sekolah Minggu Di Banjar Tri Parartha Perumnas Tanjung Karang Mataram. Jurnal Media Bina Ilmiah, Februari, 13 (7), h. 1343-1352.

Darmizah, Z, S, dkk. (2019). Identifikasi Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Remaja Yang Tinggal Di Asrama. Jurnal Online Mahasiswa Perpustakaan Fakultas Keperawatan, Januari-Juni, 6 (1), h. 272-279.

Dahlan, Z. (2018). Sejarah Pendidikan Islam Signifikan Jejak Pendidikan Islam Bagi Pengembangan Pendidikan Islam Masa Kini dan Masa Depan. Medan: Profesor Sejarah UIN SU.

Ferry, M, Tohirin, S. (2019). Sanitasi Tempat-Tempat Umum Dilengkapi dengan Perspektif Islam. Jakarta: Uhamka Press

Downloads

Published

2023-12-16

How to Cite

Rhomadhoni, M. N., Hutapea, O. H., Ambarsari, U. ., Andini, A. ., Novembrianto, R. ., Permana, E. B. ., & Wahyudi, M. I. . (2023). KAWASAN SADAR KEBERSIHAN DAN POTENSI BAHAYA (KADARSIH ) DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN PAMEKASAN. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 11869–11873. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.22854