ANALISIS MANFAAT TRADISI BAPUKUNG TERHADAP KESEHATAN ANAK DI KECAMATAN TELUK BALENGKONG, RIAU

Authors

  • Dewi Agustina Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nurul Fifi Alayda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Frety Salma Annisa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Cindy Monica Aulia Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Rezeki Aulia Ramadani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Dini Sintia Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i5.21280

Keywords:

Anak, Bapukung, Kesehatan Anak, Suku Banjar, Tulang Bayi.

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuai tradisi yang unik bagi masyarakat awam pada Suku Banjar yaitu bapukung di kalangan masyarakat Banjar yang telah diwariskan secara temurun dari nenek moyang hingga sekarang. Masalah difokuskan pada manfaat bapukung untuk kesehatan anak dan dalam penggunaannya. Data yang dikumpulkan melalui wawancara tidak langsung kepada informan yaitu dengan menggunakan telepon genggam melalui video call/pangilan suara kepada orang banjar di Riau dan dianalisis secara deskiptif dan kualitatif. Bapukung merupakan tradisi masyarakat Banjar sejak dahulu, di mana anak ditidurkan di ayunan yang terbuat dari kain panjang dan anak didudukkan, lalu dibungkus dan dililitkan kain panjang lain dari dagu atau leher ke pinggul, diikat kuat dan tidak menyakiti anak. Tradisi ini dipercaya masyarakat banjar akan membuat anak tidur nyenyak, tidak rewel, serta banyak manfaat untuk kesehatan seperti, bagulu (leher) tegak dan tulang belakang yang kuat, menjaga postur tulang belakang agar tidak bengkok, menguatkan jantung, paru-paru, batuk, flu, sementara untungnya untuk orang tua adalah bisa mengerjakan sesuatu sambil bekerja serta mengurus banyak hal. Kajian ini menyimpulkan bahwa bapukung merupakan Tradisi yang memiliki banyak manfaat bagi para orang tua dan anak, dari sisi kesehatan untuk si anak dan memudahkan para orang tua dalam melakukan pekerjaan.

References

Adham, M. F. 2019. Dampak Budaya Ayun Bapukung dari Suku Banjar Terhadap Kesehatan Bayi. Program Studi Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Yogyakarta, Vol 01, Issue 01, 2021, pp 6

Ansyari, A.R., 2022. Tradisi bapukung banjar dari sisi kajian budaya dan Islam.

Aulia, S. dan Agustin, H.Y., 2020. Nilai Ketekunan pada Tradisi Dindang kepada Anak pada Masyarakat Banjar. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 4(1).

Azkia, L., Apriati, Y. dan Alfisyah, A., 2020. Nyanyian Rakyat Banjar: Sebuah Alternatif Pola Pendidikan Sosial Budaya Masyarakat Lahan Basah di Kalimantan Selatan.

Azmi, Khairul. 2019. Skripsi: Tradisi Bapukung pada Masyarakat Suku Banjar di Desa Penjuru Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Jambi: UIN Sultan Thaha Saifuddin.

Hadi, S., 2017. Pemeriksaan Keabsahan data penelitian kualitatif pada skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1).

Hafiz, M., 2022. Masyarakat Melayu Riau Berbudaya. Dakwatul Islam, 6(2), pp.25-33.

Jannah dan Salamiyah. 2021. Budaya Baayun Bakupang Banjar: Sisi Kajian Budaya, Islam dan Sains. Al Kawnu: Science and Local Wisdom Journal, Vol 01, Issue 01.

Jannah, Raudatul. 2021. Budaya Baayun Maulid Masyarakat Banjar: Interaksi Sosial untuk Nilai Kerohanian. Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, Vol.4 No. 2.

Musthafa, H., dkk. 2021. Perencanaan Pusat Kebudayaan dan Kesenian Kaltim di Tenggarong dengan Penekanan Pada Akustik . Jurnal Kreatif: Desain Produk Industri dan Arsitektur, Vol. 9, No. 2 , 157-165

Mutiara, L., 2022. Tradisi Mengayun Anak Suku Banjar “Bapukong” di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), pp.13897-13903.

Na’im A dan Hendry Syahputra., 2011. Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, Dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Sejarah Daerah Kalimatan Selatan. Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Putra, E.S.I., 2019. Studi Etnografi Orang Banjar di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 5(3), pp.179-179.

Rahmawati, S., Prihartanti, N. and Purwandari, E., 2022, November. The Philosophical Values of the Bapukung Tradition of the People of South Kalimantan. In International Conference on Communication, Policy and Social Science (InCCluSi 2022) (pp. 288-310). Atlantis Press.

Rife. 2022. Tradisi Bapakung Suku Banjar di Kecamatan Tempuling, https://www.scribd.com/document/596749517/BAPAKUNG. 30 November 2022

Sekartini, R. and Adi, N.P., 2016. Gangguan tidur pada anak usia bawah tiga tahun di lima kota di Indonesia. Sari pediatri, 7(4), pp.188-93.

Wijaya, H., 2018. Analisis data kualitatif model Spradley (etnografi).

Yoland, N,. 2016. Bolehkah Bayi tidur Tengkurap Dirumah. Diunduh di https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bolehkah-bayi-tidur-tengkurap-di-rumah, tanggal 01 Desember 2022

Yuliawati, R. dan Dirjo, M.M., 2016. Pemanfaatan Tradisi Unik Posisi Tidur “Dipukung” untuk Pemenuhan Kebutuhan Tidur Bayi pada Masyarakat Suku Banjar di Samarinda Kalimantan Timur.

Downloads

Published

2023-11-17

How to Cite

Agustina, D. ., Alayda, N. F. ., Annisa, F. S. ., Aulia, C. M. ., Ramadani, R. A. ., & Sintia, D. . (2023). ANALISIS MANFAAT TRADISI BAPUKUNG TERHADAP KESEHATAN ANAK DI KECAMATAN TELUK BALENGKONG, RIAU. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(5), 10212–10221. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i5.21280