PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI KAKI DIABETIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELUR

Authors

  • Nia Khusniyati Poltekkes Kemenkes Riau
  • Erni Forwaty Poltekkes Kemenkes Riau
  • Fathul Jannah Poltekkes Kemenkes Riau

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.21272

Keywords:

Diabetes Melitus, Monofilament, Kaki Diabetes

Abstract

Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang ditandai dengan resistensinya tubuh terhadap insulin dan kurangnya tubuh dalam memproduksi insulin. Resistensi insulin merupakan respon biologis yang tidak normal terhadap insulin, sehingga kemampuan insulin berkurang yang mengakibatkan gangguan dalam penyerapan glukosa. Tujuan deteksi dini kaki diabetes melitus memberikan pengalaman dan pengetahuan pada Kader PTM sebagai upaya pencegahan kaki diabetes melitus. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan deteksi dini kaki diabetes dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Melur, Pekanbaru. Kegiatan dilaksankan bulan Maret – Juni 2023. Khalayak sasaran adalah Kader PTM. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan terhadap Kader PTM tentang Diabetes Melitus, Kaki Diabetes Melitus, dan Deteksi dini kaki Diabetes Melitus, dengan teknik pelaksanaan terdiri dari tahap I: sharing materi 1 kali pertemuan kepada Kader PTM dan tahap II berupa kegiatan pelatihan kepada Kader PTM yang terdiri dari pemberian pengetahuan dan simulasi keterampilan 2 kali pertemuan. Dampak yang dihasilkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Kader PTM tentang senam kaki dengan melihat skor pengetahuan tentang kaki diabetes adanya peningkatan sebesar 31,4 point dan meningkatnya keterampilan kader PTM yang semual tidak terampilmenjadi terampil dalam deteksi dini kaki diabetes melitus. Kader PTM  sudah mampu melakukan deteksi dini kaki diabetes melitus dan mempraktekkan kepada penderita DM. Keluarga dan Penderita DM harus ikut andil dalam memberikan dukungan secara berkelanjutan dan terus menerus pada penderita DM dalam melakukan deteksi dini kaki DM sebagai bentuk upaya pencegahan komplikasi kaki diabetes melitus yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup penderita DM.

References

American Diabetes Association (ADA). 2016. Diabetes care: Phisycal Activity/Exercise and Diabetes. Supplement Diabetes Care

Andrew. 2013. Training dan Pengembangan Tenaga Kerja. Jakarta: Pustaka Binaman

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2019. Profil Kesehatan. Subbag Bina Program Dinas Kesehatan Provinsi Riau

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. 2019. Profil Kesehatan Kota Pekanbaru. Dinkes Kota Pekanbaru

IDF. 2019. Diabetes Atlas Ed 9th. Belgium: International Diabetes Federation. http://www.diabetesatlas.org/en/resource/

P2PTM Kemenkes RI. 2020. Infodatin: Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus. Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan

Ralph et.al. 2015. Risk Factor for Diabetes Melitus. American Diabetes Association.

Scobie & Samaras. 2014. Atlas of Diabeets Mellitus Ed.3th. Informa healthcare. USA

Sicco, dkk. 2020. Guidelines on the prevention of foot ulcers in persons with diabetes (IWGDF 2019 update). John Willey & Sons Ltd. doi.org/10.1002/dmrr.3269

Smeltzer & Bare. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 3. Jakarta: EGC

Uraiwan, dkk. 2020. Immediate Effect of Self-Thai Foot Massage on Skin Blood Flow, Skin Temperature, and Range of Motion of The Foot and Ankle I Type 2 Diabetic Patients. The Journal Of Alternative and Complementary Medicine, Vol 26, Number 6. doi:10.1089/acm.2019.0328

WHO. 2016. Global report on Diabetes Mellitus. France: WHO

Downloads

Published

2023-12-17

How to Cite

Khusniyati, N. ., Forwaty, E. ., & Jannah, F. . (2023). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI KAKI DIABETIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELUR . Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 11985–11991. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.21272