MENGELOLA KECEMASAN REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN “BERAKSIâ€
DOI:
https://doi.org/10.31004/cdj.v2i2.2010Keywords:
Kecemasan, Remaja, BERAKSI, COVID-19Abstract
COVID-19 merupakan wabah dunia yang berkembang menjadi pandemi global yang mengancam kesehatan fisik dan berdampak luas pada kesehatan mental dan mempengaruhi semua kelompok usia khususnya remaja. Remaja mengalami kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan yang berlebih dengan terinfeksi COVID-19. Pandemi COVID-19 berlarut-larut, sehingga menyebabkan remaja di RW. 03 Manukan Kulon mulai bosan hingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Selain itu kebijakan pemerintah untuk physical distancing atau sosial distancing membuat remaja merasa cemas dan jarak fisik telah menyebabkan individu memutuskan interaksi sosial secara tidak sengaja karena individu memiliki kecenderungan untuk menghindari percakapan, membatasi pertemuan, dan melakukan karantina dirumah. Kecemasan yang dialami remaja seperti sering berkeringat, nafsu makan menurun, sering merasa sedih sendiri, ketakutan tanpa alsan, sering gemetar, sering takut tertular, merasa panik jika ada yang terkonfirmasi positif atau ada tetangga yang meninggal akibat COVID-19. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menberikan pengetahuan tentang COVID-19 dan pelatihan tata cara pengelolahan kecemasan di masa pandemic COVID-19 dengan model BERAKSI: berpikir positif, expressive writing therapy, relaksasi, adapatasi kebiasaan baru dan selektif terhadap informasi. Model BERAKSI adalah tata cara yang mudah dilakukan remaja dan tidak memerlukan biaya. Kegiatan ini dilakukan melalui zoom meeting dengan remaja dalam jangka waktu 1 bulan (Mei-Juni 2021) dengan metode ceramah dan pelatihan. Dari kegiatan ini didapatkan hasil pre test peserta berpengetahuan baik sebesar 15(14.5%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 99(96.1%). Model ini sangat bagus dalam mengelola kecemasan remaja sehingga bisa digunakan sebagai tindakan nonfarmakologis perawat dalam menurunkan kecemasan remaja.References
Danarti, nevy kususma, Sugiarto, A., & Sunarko, S. (2018). Pengaruh Expressive Writing Therapy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, Dan Stres Pada Remaja Di Panti Rehabilitasi Sosial Psmp Antasena Magelang. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(1), 48–61. https://doi.org/10.32584/jikj.v1i1.27
Jing Guo, Mingqi Fu, Danxia Liu, Bo Zhang, Xiaohua Wang, Marinus H. van IJzendoorn,Is the psychological impact of exposure to COVID-19 stronger in adolescents with pre-pandemic maltreatmentexperiences? A survey of rural Chinese adolescents,Child Abuse & Neglect, Volume 110, Part 2, 2020, 104667, ISSN 0145-2134, https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2020.104667
Pangastuti, M.(2014). Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Dan Siswi Sekolah Menengah Atas. Jurnal Psikologi Integratif, Vol. 2, No. 1, Juni 2014, Halaman 42 - 52
Pemerintah Kota Surabaya. 2020. Surabaya Lawan COVID-19. https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
Sahoo, S., Rani, S., Shah, R., Singh, A. P., Mehra, A., & Grover, S. (2020). COVID-19 pandemic-related anxiety in teenagers. Indian journal of psychiatry, 62(3), 328–330. https://doi.org/10.4103/psychiatry.IndianJPsychiatry_327_20
Sulistyorini, S., Hasina, S. N., Millah, I., & Faishol, F. (2021). Music Therapy to Reducing Adolescent Anxiety During the Covid-19 Pandemic. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(2), 289–296. Retrieved from https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/944