PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORI FASHION BATIK SHIBORI MIX LIONTIN RESIN BAGI MASYARAKAT KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN SEBAGAI SOUVENIR IKONIK DESA WISATA

Authors

  • Lisa Sidyawati Universitas Negeri Malang
  • Swastika Dhesti Anggriani Universitas Negeri Malang
  • Abdul Rahman Prasetyo Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v2i2.1988

Keywords:

Aksesori, Shibori, Resin, Souvenir, Kampoeng Heritage

Abstract

Menurut data situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang tahun 2019 melonjak hingga lebih dari 100 % di bandingkan tahun 2018. Wisatawan asing dan lokal yang berkunjung selalu menyusuri bangunan Heritage yang ada di Kota Malang. Diantara bangunan Heritage tersebut, terdapat sebuah kampung yang terletak di dalam sebuah gang di Jl. Jend. Basuki Rachmat Gg. IV dan VI, Kota Malang, Jawa Timur bernama Kampoeng Heritage Kajoetangan. Tercatat wisatawan yang berkunjung disana sejumlah 4000 per tahun. Pengunjung melakukan perjalanan wisata dari rumah satu ke rumah lain yang bergaya kolonial Belanda dan masih ditempati pemiliknya. Namun wisatawan kesulitan mencari souvenir khas Kampoeng Heritage Kajoetangan, seharusnya sebuah tempat wisata selain menyediakan objek wisata juga souvenir yang dapat dibeli oleh wisatawan. Fungsi souvenir tidak hanya menyimpan kenangan tentang perjalanan yang dilakukan, melainkan juga sebagai ikon dari daerah tujuan wisata sekaligus memberi andil dalam mendukung pariwisata. Pengabdi membantu masyarakat disana untuk mengoptimalkan wilayah dengan menumbuh kembangkan kemampuan berwirausaha souvenir ikonik desa wisata. Selain menghasilkan uang, souvenir juga berfungsi sebagai sarana promosi. Untuk mendukung program tersebut maka pengabdi melakukan pelatihan pembuatan aksesori fashion batik shibori mix liontin resin. Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan sebagai prosedur pengabdian kepada masyarakat.

Author Biographies

Lisa Sidyawati, Universitas Negeri Malang

Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Swastika Dhesti Anggriani, Universitas Negeri Malang

Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Abdul Rahman Prasetyo, Universitas Negeri Malang

Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, Indonesia

References

Chambers, R., & Sukoco, Y. (1996). PRA: PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL, Memahami Desa Secara Partisipatif. Kanisius.

Khakim, M. N. L., Putri, M. U. U., Suktianto, W., & Budi, N. A. (2019). Urgensi Pengelolaan Pariwisata Kampung Heritage Kajoetangan Malang. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 4(1), 15–22. https://doi.org/10.17977/um022v4i12019p015

Kurniasih, N. (2016). Infografis. Komunikasi, Informasi, Dan Perpustakaan Di Era Global, 456–465. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.27145.03680

Rochdyanto, S. (2000). Langkah-langkah Pelaksanaan Metode PRA. In Makalah ToT PKPI. Yogyakarta.

Simanjuntak, B. A., Tanjung, F., & Nasution, R. (2017). Sejarah Pariwisata: Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Herlina, Sri. (2009). Batik. Malang: Indah Offset.

Susanto, M. (2012). DIKSI RUPA, Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: DictiArt.

Downloads

Published

2021-06-29

How to Cite

Sidyawati, L., Anggriani, S. D., & Prasetyo, A. R. (2021). PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORI FASHION BATIK SHIBORI MIX LIONTIN RESIN BAGI MASYARAKAT KAMPOENG HERITAGE KAJOETANGAN SEBAGAI SOUVENIR IKONIK DESA WISATA. Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 503–511. https://doi.org/10.31004/cdj.v2i2.1988

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.