PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA KLIENG MEURIA DALAM PEMBUATAN SEDIAAN ANTINYAMUK CAIR EKSTRAK DAUN PEPAYA

Authors

  • Rulia Meilina Universitas Ubudiyah Indonesia
  • Periskila Dina Kali Kulla Universitas Ubudiyah Indonesia
  • Kesumawati Kesumawati Universitas Ubudiyah Indonesia
  • Bunge Septiana Anggraini Universitas Ubudiyah Indonesia
  • Septia Maharani Universitas Ubudiyah Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.19726

Keywords:

Nyamuk Aedes Aegypti, DBD, Daun Pepaya

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit tropis yang sangat sering terjadi di Indonesia. DBD adalah penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti lewat gigitan yang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit. DBD ditandai dengan penurunan jumlah trombosit, perdarahan, dan kemungkinan terjadinya syok. Faktor yang mempengaruhi masih tingginya angka penyakit DBD ini diantaranya yaitu lingkungan dan perilaku manusia, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pembersihan sehingga membuat tempat perindukan nyamuk semakin banyak. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antinyamuk alami adalah daun Pepaya. Ekstrak daun papaya dipercaya mampu digunakan sebagai antinyamuk alami karena daun pepaya mengandung flavonoid, fenol, alkaloid, dan asam amino yang berfungsi sebagai insektisida alami dan racun serangga. Desa Klieng Meuria adalah salah satu desa di Kabupaten Aceh Besar yang menjadi desa tempat dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah pemberdayaan masyarakat dengan memberikan solusi terkait dengan penggunaan daun pepaya sebagai bahan alami ramah lingkungan sebagai obat antinyamuk yang mudah didapat dan digunakan. Hasil pengabdian ini adalah masyarakat desa Klieng Meuria dapat membuat sediaan antinyamuk cair ekstrak daun pepaya yang aman, ramah lingkungan, murah serta mudah didapat.

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Profil Kesehatan Indonesia. Diperoleh dari http://www.depkes.go.id/resourc es/download/pusdatin/buletin/b uletindbd.Pdf.

Cahyati, W.H dan Tur Endah Sukowinarsih. (2010). Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes aegypti. Jurnal Kemas. Vol.6,No.1:30-35.

Cahyati, W.H, dan Sulastri. (2016). Dosis Konsentrasi Tawas (Al2(SO4)3) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti. Jurnal Care. Vol.4, No.2: 1-7.

Puskesmas Baitussalam. (2019). Profil Kesehatan kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

Qinahyu, W.D, dan Widya Hary Cahyati. (2016). Uji Kemampuan Anti Nyamuk Alami Elektrik Mat Serbuk Bunga Sukun (Artocarpus altilis) di Masyarakat. Jurnal Care, Vol.4, No.3: 9-18.

Downloads

Published

2023-12-22

How to Cite

Meilina, R. ., Kulla, P. D. K., Kesumawati, K., Anggraini, B. S., & Maharani, S. . (2023). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA KLIENG MEURIA DALAM PEMBUATAN SEDIAAN ANTINYAMUK CAIR EKSTRAK DAUN PEPAYA . Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 12381–12385. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i6.19726