ADAPTASI FENOMENA CULTURE SHOCK PADA MAHASISWA PMM DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Authors

  • Nurhayati Sitorus Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Vina Merina Sianipar Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Ezra Octania Sianipar Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Friscilia Marbun Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Christian Jonathan Anggiat Daulat Sihotang Universitas HKBP Nommensen Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.14569

Keywords:

adaptasi, PMM fenomenologi, Gegar Budaya, Mahasiswa

Abstract

Berpindah dan tinggal di tempat yang tidak diketahui kekhawatiran individu ketika setiap gaya hidup mengatasi secara berbeda dari budaya dan lingkungan sebelumnya. Pelajar dari berbagai daerah harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru. Berpartisipasi dalam program pertukaran mahasiswa merdeka antar mahasiswa merupakan kendala bagi mereka. Oleh karena itu, penyesuaian diperlukan untuk beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif. Individu dapat memahami gegar budaya yang dialami oleh mahasiswa program PMM-2 dan bagaimana mereka beradaptasi dengan realitas gegar budaya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan Penelitian kualitatif. Dengan pendekatan fenomenologi dipilih karena memang belum banyak orang menggunakan cara ini terutama untuk masalah. Selain itu, fenomenologi menjelaskan sifat fenomena. untuk memberikan gambaran tentang apa sesuai dengan situasi saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para partisipan mengalami dua jenis perbedaan budaya. Pertama-tama, lingkungan sekitar menjadi penghalang, termasuk bahasa, faktor yang sangat penting dalam komunikasi. Hambatan bahasa adalah keterbatasan budaya yang efektif dan Hampir semua siswa tidak terbiasa dengan percakapan menggunakan bahasa Jawa. Tidak hanya itu, cuaca, makanan, dan fasilitas juga menjadi kendala bagi mahasiswa yang mengikuti program PMM-2. Kedua, upaya integrasi dilakukan dalam pertukaran universitas melalui sarana komunikasi, mempererat hubungan, mempelajari belajar bahasa dan budaya serta memahami kepribadian orang lain merupakan bagian penting dari pertukaran budaya. Ini memungkinkan kita untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dengan lebih baik, memahami bagaimana mereka berpikir dan merasa, dan membangun hubungan yang lebih baik. Kemampuan berkomunikasi yang efektif dan memahami budaya dan kepribadian individu sangat mempengaruhi hasil dari budaya.

References

Alisa, N. (2021). Dampak Culture Shock Terhadap Pembentukan Karakter Mahasiswa PPKn Universitas Muhammadiyah Makassar.

DeVito, J. A. (2015). Human Communication: The Basic Course. Pearson.

Fadillah, P. B. (2020). Adaptasi Antarbudaya Mahasiswa Asal Aceh di Universitas Pertamina dalam Menghadapi Gegar Budaya. Universitas Pertamina.

Lysgaard, S. (1955). Adjustment in a Foreign Society: Norwegian Fulbright

Grantees Visiting the United States. International Social Science Bulletin.

Mulyana, D. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Remaja Rosdakarya.

Nizam. (2021). Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Samovar, L. A. , P. R. E. , M. E. R. , & R. C. S. (2012). Communication Between Cultures. Monica Eckman.

Downloads

Published

2023-05-15

How to Cite

Sitorus, N. ., Sianipar, V. M. ., Sianipar, E. O. ., Marbun, F. ., & Sihotang, C. J. A. D. . (2023). ADAPTASI FENOMENA CULTURE SHOCK PADA MAHASISWA PMM DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA . Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 2590–2595. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i2.14569